Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun ini bisa menembus angka Rp 40 triliun. Jika terealisasi, jumlah tersebut melampaui patokan pemerintah yang mencapai Rp 35 triliun sepanjang 2013.
"Mudah-mudahan penyaluran KUR ke Uaaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi bisa lebih tinggi dari target pemerintah menjadi Rp 40 triliun sampai akhir 2013. Kalau tidak bisa, ya Rp 38 triliun saja sudah bersyukur," kata Menteri Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Syarief mengatakan, target penyaluran KUR Rp 40 triliun merupakan hal wajar mengingat realisasi penyaluran kredit untuk usaha kecil ini pada tahun lalu telah mampu mencapai Rp 33 triliun atau lebih tinggi dari proyeksi sebesar Rp 30 triliun. Terhitung sejak 2007, pemerintah dan perbankan melaporkan telah menyalurkan KUR hingga mencapai Rp 117 triliun.
"Sampai dengan Juni saja, KUR yang sudah digelontorkan untuk UMKM dan koperasi di seluruh Indonesia sebesar Rp 18 triliun dari target. Nilai KUR setiap tahun memang terlampaui karena untuk mendapatkan KUR saat ini sangat mudah dengan rata-rata interest KUR 0,95% per bulan," jelasnya.
KUR dengan nominal Rp 20 juta, tidak menuntut pemberian jaminan atau agunan bagi para debitur. Sistem ini memberikan peluang bagi pelaku UMKM maupun koperasi agar dapat memiliki bisnis yang layak serta bisa dipertanggungjawabkan.
"Non perfoaming loan (NPL) untuk KUR harus di bawah 3% dengan bunga rata-rata 6% menurun (reducing), sedangkan NPL kredit komersial berada di angka 8,9%," ucap Syarief.
Dia mengaku bahwa ada sekitar 26 perbankan daerah dan 6 bank pemerintah yang diamanahkan untuk menyalurkan KUR kepada jutaan UMKM dan koperasi di tanah air, diantaranya Bank Mandiri, Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BRI dan sebagainya.(Fik/Shd)
"Mudah-mudahan penyaluran KUR ke Uaaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi bisa lebih tinggi dari target pemerintah menjadi Rp 40 triliun sampai akhir 2013. Kalau tidak bisa, ya Rp 38 triliun saja sudah bersyukur," kata Menteri Koperasi dan UKM Syariefuddin Hasan di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Syarief mengatakan, target penyaluran KUR Rp 40 triliun merupakan hal wajar mengingat realisasi penyaluran kredit untuk usaha kecil ini pada tahun lalu telah mampu mencapai Rp 33 triliun atau lebih tinggi dari proyeksi sebesar Rp 30 triliun. Terhitung sejak 2007, pemerintah dan perbankan melaporkan telah menyalurkan KUR hingga mencapai Rp 117 triliun.
"Sampai dengan Juni saja, KUR yang sudah digelontorkan untuk UMKM dan koperasi di seluruh Indonesia sebesar Rp 18 triliun dari target. Nilai KUR setiap tahun memang terlampaui karena untuk mendapatkan KUR saat ini sangat mudah dengan rata-rata interest KUR 0,95% per bulan," jelasnya.
KUR dengan nominal Rp 20 juta, tidak menuntut pemberian jaminan atau agunan bagi para debitur. Sistem ini memberikan peluang bagi pelaku UMKM maupun koperasi agar dapat memiliki bisnis yang layak serta bisa dipertanggungjawabkan.
"Non perfoaming loan (NPL) untuk KUR harus di bawah 3% dengan bunga rata-rata 6% menurun (reducing), sedangkan NPL kredit komersial berada di angka 8,9%," ucap Syarief.
Dia mengaku bahwa ada sekitar 26 perbankan daerah dan 6 bank pemerintah yang diamanahkan untuk menyalurkan KUR kepada jutaan UMKM dan koperasi di tanah air, diantaranya Bank Mandiri, Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BRI dan sebagainya.(Fik/Shd)