Ulah aneh model Novi Amilia membuat kalang kabut Suhendar, tukang ojek yang dia tumpangi. Suhendar harus "berkejar-kejaran" dengan model majalah pria dewasa ini karena berusaha kabur dari boncengannya.
Ulah aneh Novi mulai terlihat saat berada di Tugu Pancoran. Mula-mula, Novi membuang sepatu yang dikenakan. Melihat ulah Novi, Suhendar tetap tak bereaksi. Novi tiba-tiba turun dari motor saat menunggu lampu merah di flyover Mampang.
Barulah Suhendar sibuk. Novi yang berlari nyaris tertabrak mobil. Suhendar berhasil mendapatkan kembali Novi. Dia kemudian disarankan oleh polisi untuk membawa Novi ke Mapolsek Mampang yang tak jauh dari Tugu Pancoran itu.
Belum sampai kantor polisi, tepatnya di Jalan Kapten Tendean, Novi kembali turun dari motor. Dia kemudian membuang isi tasnya ke jalan. Tak hanya itu, dia kemudian naik ke motor salah satu pengendara lain di tengah kemacetan itu.
Suhendar pun mengejar Novi. Dia sempat memberi penjelasan kepada pengendara motor lain tentang kondisi Novi agar mendapat permakluman. "Saya bilang saja ini orang stres," jelas Suhendar mengenang peristiwa yang terjadi pada Senin pagi 1 Juli itu.
Dengan susah payah, Suhendar berhasil menggiring Novi ke motornya lagi. Perjalanan ke Mapolsek Mampang dilanjutkan. Namun di tengah jalan, Novi mengamuk. Suhendar dicekik. Jika sebelumnya hanya membuang sepatu, kali ini Novi juga membuka kancing baju dan membuang branya. Namun Suhendar bisa bertahan hingga ke Mapolsek Mampang.
Di Mapolsek Mampang, Novi perkataan Novi tetap ngelantur. Dia menantang polisi, kembali membuka kancing bajunya. Bahkan dia berteriak-teriak, berkata rela diperkosa oleh polisi. Benar-benar kacau.
Saat ini, Novi tengah dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Sejumlah tes telah dilakukan dan hasilnya sudah di tangan 5 orang dokter yang merawat Novi.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan, tetapi hasil tak dapat kami ungkapkan, karena ini terkait rahasia medik seseorang," ujar Dirut RSKO Laurentius Panggabean. Yang jelas, tambah Laurentius, kondisi Novi sudah membaik. Namun dia enggan memberitahu kapan Novi keluar dari rumah sakit. (Eks)
Ulah aneh Novi mulai terlihat saat berada di Tugu Pancoran. Mula-mula, Novi membuang sepatu yang dikenakan. Melihat ulah Novi, Suhendar tetap tak bereaksi. Novi tiba-tiba turun dari motor saat menunggu lampu merah di flyover Mampang.
Barulah Suhendar sibuk. Novi yang berlari nyaris tertabrak mobil. Suhendar berhasil mendapatkan kembali Novi. Dia kemudian disarankan oleh polisi untuk membawa Novi ke Mapolsek Mampang yang tak jauh dari Tugu Pancoran itu.
Belum sampai kantor polisi, tepatnya di Jalan Kapten Tendean, Novi kembali turun dari motor. Dia kemudian membuang isi tasnya ke jalan. Tak hanya itu, dia kemudian naik ke motor salah satu pengendara lain di tengah kemacetan itu.
Suhendar pun mengejar Novi. Dia sempat memberi penjelasan kepada pengendara motor lain tentang kondisi Novi agar mendapat permakluman. "Saya bilang saja ini orang stres," jelas Suhendar mengenang peristiwa yang terjadi pada Senin pagi 1 Juli itu.
Dengan susah payah, Suhendar berhasil menggiring Novi ke motornya lagi. Perjalanan ke Mapolsek Mampang dilanjutkan. Namun di tengah jalan, Novi mengamuk. Suhendar dicekik. Jika sebelumnya hanya membuang sepatu, kali ini Novi juga membuka kancing baju dan membuang branya. Namun Suhendar bisa bertahan hingga ke Mapolsek Mampang.
Di Mapolsek Mampang, Novi perkataan Novi tetap ngelantur. Dia menantang polisi, kembali membuka kancing bajunya. Bahkan dia berteriak-teriak, berkata rela diperkosa oleh polisi. Benar-benar kacau.
Saat ini, Novi tengah dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur. Sejumlah tes telah dilakukan dan hasilnya sudah di tangan 5 orang dokter yang merawat Novi.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan, tetapi hasil tak dapat kami ungkapkan, karena ini terkait rahasia medik seseorang," ujar Dirut RSKO Laurentius Panggabean. Yang jelas, tambah Laurentius, kondisi Novi sudah membaik. Namun dia enggan memberitahu kapan Novi keluar dari rumah sakit. (Eks)