Seekor badak bercula satu berusia 2 tahun ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Kematian badak Jawa ini membuat populasi badak cula satu yang termasuk hewan langka dan dilindungi ini semakin berkurang.
Liputan 6 SCTV, Kamis (4//7/2013) memberitakan, kerangka badak Jawa ini ditemukan tim Rhino Monitoring di areal Blok Cikeusik, Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Diperkirakan, badak berusia 2 tahun itu mati 2 bulan silam. Beberapa bagian kerangka yang masih utuh dibawa ke Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk diteliti.
Tiga tahun lalu, di lokasi ini juga ditemukan kerangka seekor badak Jawa dewasa. Sayangnya, hingga kini belum diketahui penyebab kematiannya. Perkembangan badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon sulit dipantau karena minimnya petugas dan hanya mengandalkan 40 kamera pengintai, sementara luas areal mencapai 40 ribu hektare.
Berdasarkan survei tahun 2012, jumlah badak Jawa diprekirakan berkisar 51 ekor, 8 ekor anak dan 43 ekor dewasa. Agar tidak punah, tentu perlu keseriusan pemerintah. (Eks)
Liputan 6 SCTV, Kamis (4//7/2013) memberitakan, kerangka badak Jawa ini ditemukan tim Rhino Monitoring di areal Blok Cikeusik, Taman Nasional Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. Diperkirakan, badak berusia 2 tahun itu mati 2 bulan silam. Beberapa bagian kerangka yang masih utuh dibawa ke Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk diteliti.
Tiga tahun lalu, di lokasi ini juga ditemukan kerangka seekor badak Jawa dewasa. Sayangnya, hingga kini belum diketahui penyebab kematiannya. Perkembangan badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon sulit dipantau karena minimnya petugas dan hanya mengandalkan 40 kamera pengintai, sementara luas areal mencapai 40 ribu hektare.
Berdasarkan survei tahun 2012, jumlah badak Jawa diprekirakan berkisar 51 ekor, 8 ekor anak dan 43 ekor dewasa. Agar tidak punah, tentu perlu keseriusan pemerintah. (Eks)
