Menghadapi penerapan Zona Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Zone/AFTA) pada 2015 mendatang, pemerintah tengah berusaha meningkatkan kualitas produk dalam negeri termasuk udang.
Benih dan induk udang Vaname Nusantara I (VN-1) digadang-gadang mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Dalam rangka menyongsong AFTA 2015, udangVN-1 akan menjadikan Indonesia tidak tergantung lagi dari benih atau udang impor," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, Kamis (4/7/2013).
Tak hanya itu, dia menilai Indonesia bahkan harus mampu mengekspor udang VN-1 ini ke negara-negara ASEAN lainnya. Terlebih produk udang tersebut dikenal bebas virus.
"Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara produsen udang yang bebas Early Mortality System (EMS), penyebab gagalnya budidaya udang," jelas dia dalam acara panen udang di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Karawang.
Hal tersebut dianggapnya sebagai peluang untuk terus menggunakan produk dalam negeri. "Udang kita lebih sehat dan lebih aman dibandingkan udang dari negara lain," pungkas Slamet. (Sis/Nur)
Benih dan induk udang Vaname Nusantara I (VN-1) digadang-gadang mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Dalam rangka menyongsong AFTA 2015, udangVN-1 akan menjadikan Indonesia tidak tergantung lagi dari benih atau udang impor," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, Kamis (4/7/2013).
Tak hanya itu, dia menilai Indonesia bahkan harus mampu mengekspor udang VN-1 ini ke negara-negara ASEAN lainnya. Terlebih produk udang tersebut dikenal bebas virus.
"Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara produsen udang yang bebas Early Mortality System (EMS), penyebab gagalnya budidaya udang," jelas dia dalam acara panen udang di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Karawang.
Hal tersebut dianggapnya sebagai peluang untuk terus menggunakan produk dalam negeri. "Udang kita lebih sehat dan lebih aman dibandingkan udang dari negara lain," pungkas Slamet. (Sis/Nur)
