Kepemimpinan Mohammad Morsi sebagai Presiden Mesir berakhir melalui kudeta militer, juga protes rakyat di seluruh negeri. Kepala Mahkamah Konstitusi Adli Mansour lantas ditunjuk sebagai presiden sementara.
Berdasarkan dekrit militer, Adli Mansour akan menjadi presiden pada masa transisi, hingga pemimpin baru terpilih.
Upacara pengucapan sumpah digelar Kamis, sehari setelah militer menggulingkan Morsi -- yang menjadi tahanan rumah di lokasi yang sengaja dirahasiakan.
"Aku bersumpah akan menjaga sistem republik dan menghormati konstitusi dan hukum, dan menjaga apa yang diinginkan rakyat," kata Adli Mansour dalam sumpahnya, seperti dimuat Al Arabiya, Kamis (4/7/2013).
Para pejabat dan petinggi militer yang mendengarkan, menyambut hangat sumpahnya, dengan tepuk tangan. Tak lupa, Adli Mansour juga memuji rakyat Mesir, media, militer, dan pasukan kepolisian.
"Salut pada rakyat Mesir yang mengoreksi jalur revolusi 30 Juni," kata dia, mengacu pada protes orang saat hari peringatan tahun pertama Morsi berkuasa.
Adli Mansour juga menggambarkan media Mesir sebagai "mercu suar" yang menerangi jalan orang-orang dan menguak kelakuan buruk dari rezim sebelumnya.
Baru 2 Hari Jadi Ketua MK
Adli Mansour baru 2 hari menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, ketika militer menunjuknya menjadi kepala pemerintahan negara paling padat di dunia Arab. Seperti dimuat Al Jazeera, adalah Morsi sendiri yang mengangkatnya ke puncak kepemimpinan pengadilan konstitusi.
Adli berusia 67 tahun, ayah dari tiga anak. Pria yang pernah mendapat beasiswa dari Ecole Nationale de l'Administration, Prancis dan sudah lama menjabat sebagai hakim, sejak Presiden Hosni Mubarak berkuasa.
Adli pernah juga menjabat dalam pengadilan agama -- yang bertugas mengeluarkan fatwa -- juga pengadilan sipil dan kriminal.
Ia pernah berperan menyusun draf hukum pengawasan pemilu presiden, yang membawa Morsi ke puncak kekuasaan pada 2012. Termasuk di antaranya merumuskan jangka waktu kampanye.
Adli Mansur juga pernah menjabat sebagai deputi ketua Mahkamah Konstitusi pada 1992.
Dan tak seperti pemimpin oposisi lain -- seperti peraih Nobel, Mohamed El Baradei dan ketua Liga Arab Amr Mussa -- foto Adli Mansour tidak pernah terlihat dibawa oleh demonstran dalam demo-demo, termasuk di Lapangan Tahrir. Ia bukan sosok yang populer. (Ein/Sss)
Berdasarkan dekrit militer, Adli Mansour akan menjadi presiden pada masa transisi, hingga pemimpin baru terpilih.
Upacara pengucapan sumpah digelar Kamis, sehari setelah militer menggulingkan Morsi -- yang menjadi tahanan rumah di lokasi yang sengaja dirahasiakan.
"Aku bersumpah akan menjaga sistem republik dan menghormati konstitusi dan hukum, dan menjaga apa yang diinginkan rakyat," kata Adli Mansour dalam sumpahnya, seperti dimuat Al Arabiya, Kamis (4/7/2013).
Para pejabat dan petinggi militer yang mendengarkan, menyambut hangat sumpahnya, dengan tepuk tangan. Tak lupa, Adli Mansour juga memuji rakyat Mesir, media, militer, dan pasukan kepolisian.
"Salut pada rakyat Mesir yang mengoreksi jalur revolusi 30 Juni," kata dia, mengacu pada protes orang saat hari peringatan tahun pertama Morsi berkuasa.
Adli Mansour juga menggambarkan media Mesir sebagai "mercu suar" yang menerangi jalan orang-orang dan menguak kelakuan buruk dari rezim sebelumnya.
Baru 2 Hari Jadi Ketua MK
Adli Mansour baru 2 hari menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi, ketika militer menunjuknya menjadi kepala pemerintahan negara paling padat di dunia Arab. Seperti dimuat Al Jazeera, adalah Morsi sendiri yang mengangkatnya ke puncak kepemimpinan pengadilan konstitusi.
Adli berusia 67 tahun, ayah dari tiga anak. Pria yang pernah mendapat beasiswa dari Ecole Nationale de l'Administration, Prancis dan sudah lama menjabat sebagai hakim, sejak Presiden Hosni Mubarak berkuasa.
Adli pernah juga menjabat dalam pengadilan agama -- yang bertugas mengeluarkan fatwa -- juga pengadilan sipil dan kriminal.
Ia pernah berperan menyusun draf hukum pengawasan pemilu presiden, yang membawa Morsi ke puncak kekuasaan pada 2012. Termasuk di antaranya merumuskan jangka waktu kampanye.
Adli Mansur juga pernah menjabat sebagai deputi ketua Mahkamah Konstitusi pada 1992.
Dan tak seperti pemimpin oposisi lain -- seperti peraih Nobel, Mohamed El Baradei dan ketua Liga Arab Amr Mussa -- foto Adli Mansour tidak pernah terlihat dibawa oleh demonstran dalam demo-demo, termasuk di Lapangan Tahrir. Ia bukan sosok yang populer. (Ein/Sss)