Rapper asal Amerika Serikat Jay Z baru saja merilis album terbaru berjudul "Magna Carta Holy Grail". Jay Z membuat terobosan dengan merilis album terbarunya dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh di smartphone. Pengguna sejumlah smartphone Samsung menjadi orang pertama yang beruntung bisa mengunduh aplikasi album ke-12 Jay Z.
Dilansir dari laman Mashable, Jumat (5/7/2013), album suami dari penyanyi Beyonce Knowles itu cukup menuai sukses. "Magna Carta Holy Grail" telah diunduh lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia. Tapi sayangnya tak semua orang yang ingin mengunduh bisa mendapatkan aplikasi musik tersebut.
Sebab perusahaan keamanan McAfee mengungkap ada aplikasi yang meniru "Magna Carta Holy Grail", yang di dalamnya berisi malware berbahaya. malware itu malah berisi konten yang cukup politis. Sebab konten di dalamnya terdapat pesan sindiran terhadap aktivitas penyadapan yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat melalui National Security Agency dalam program bernama PRISM.
"Malware itu juga akan mengunduh dan instalasi kemasan yang ada di dalamnya. Satu-satunya indikasi yang terlihat adalah pengguna yang terinfeksi merupakan yang melakukan aktivasi malware itu pada 4 Juli, Hari Kemerdekaan AS," tulis McAfee di blog resmi perusahaan.
"Di hari itu malware akan mengganti wallpaper di perangkat yang terinfeksi dengan gambar Presiden Obama, disertai komentar yang menyinggung sejumlah peristiwa di AS," lanjut McAfee.
McAfee juga curiga malware itu berpotensi bisa mengambil informasi finansial milik pengguna perangkat yang terinfeksi.
Album "Magna Charta Holy Grail" ini memang tersedia untuk dapat diunduh secara gratis pada 4 Juli 2013, selepas tengah malam. Tapi album tersedia secara gratis hanya untuk 1 juta pengunduh pertama yang memiliki smartphone Samsung seperti Galaxy S3, Galaxy S4, dan Galaxy Note 2. Album itu bisa didapat di aplikasi Magna Carta. (gal)
Dilansir dari laman Mashable, Jumat (5/7/2013), album suami dari penyanyi Beyonce Knowles itu cukup menuai sukses. "Magna Carta Holy Grail" telah diunduh lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia. Tapi sayangnya tak semua orang yang ingin mengunduh bisa mendapatkan aplikasi musik tersebut.
Sebab perusahaan keamanan McAfee mengungkap ada aplikasi yang meniru "Magna Carta Holy Grail", yang di dalamnya berisi malware berbahaya. malware itu malah berisi konten yang cukup politis. Sebab konten di dalamnya terdapat pesan sindiran terhadap aktivitas penyadapan yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat melalui National Security Agency dalam program bernama PRISM.
"Malware itu juga akan mengunduh dan instalasi kemasan yang ada di dalamnya. Satu-satunya indikasi yang terlihat adalah pengguna yang terinfeksi merupakan yang melakukan aktivasi malware itu pada 4 Juli, Hari Kemerdekaan AS," tulis McAfee di blog resmi perusahaan.
"Di hari itu malware akan mengganti wallpaper di perangkat yang terinfeksi dengan gambar Presiden Obama, disertai komentar yang menyinggung sejumlah peristiwa di AS," lanjut McAfee.
McAfee juga curiga malware itu berpotensi bisa mengambil informasi finansial milik pengguna perangkat yang terinfeksi.
Album "Magna Charta Holy Grail" ini memang tersedia untuk dapat diunduh secara gratis pada 4 Juli 2013, selepas tengah malam. Tapi album tersedia secara gratis hanya untuk 1 juta pengunduh pertama yang memiliki smartphone Samsung seperti Galaxy S3, Galaxy S4, dan Galaxy Note 2. Album itu bisa didapat di aplikasi Magna Carta. (gal)
