Sepeninggal sang suami almarhum Ustad Jefri al Buchori atau Uje, kini beban sebagai orangtua tunggal dipikul Pipik Dian Irawati. Menyadari beban sebagai penopang kehidupan anak-anaknya, Pipik cekatan untuk menjalankan usaha butik di rumahnya, kawasan Rempoa, Jakarta Selatan yang berbatasan dengan Tangerang Selatan, Banten.
Usaha butik bukanlah yang pertama bagi mantan model gadis sampul tersebut. "Sebenarnya butik sudah lama dan sudah ada di salah satu mal di daerah Tangerang," beber Pipik Dian Irawati saat ditemui tim infotainment Hot Shot, belum lama ini.
Selain kontrak sudah habis, Pipik menjelaskan, lokasi butik dianggap para pelanggan yang sebagian anggota pengajiannya, terlalu jauh. "Mereka request (minta) kenapa nggak di-display (dipajang) di rumah saja...Akhirnya bikin butiknya di rumah," jelas ibu empat anak ini.
Dengan memindahkan butik ke rumah, Pipik mengaku dapat mengatur usahanya lebih mudah. Selain itu, ia dapat sekaligus menjalani aktivitas rutin di rumah. "Bisa ngontrol anak, bisa kerjanya di rumah juga," ucap Pipik.
Dari bisnis butik ini, Pipik mengaku tak hanya mampu menghidupi anak-anaknya. Ia sekaligus mampu menyantuni anak-anak yatim asuhannya. Geliat kehidupan inilah yang mendorong Pipik memotivasi anak-anaknya agar tidak menggantungkan hidup kepada orang lain.
Pipik pun mengajarkan anak-anaknya agar mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Adiba az Zahra, misalnya, belakangan ini semakin serius menekuni dunia tarik suara.(Ans)
Usaha butik bukanlah yang pertama bagi mantan model gadis sampul tersebut. "Sebenarnya butik sudah lama dan sudah ada di salah satu mal di daerah Tangerang," beber Pipik Dian Irawati saat ditemui tim infotainment Hot Shot, belum lama ini.
Selain kontrak sudah habis, Pipik menjelaskan, lokasi butik dianggap para pelanggan yang sebagian anggota pengajiannya, terlalu jauh. "Mereka request (minta) kenapa nggak di-display (dipajang) di rumah saja...Akhirnya bikin butiknya di rumah," jelas ibu empat anak ini.
Dengan memindahkan butik ke rumah, Pipik mengaku dapat mengatur usahanya lebih mudah. Selain itu, ia dapat sekaligus menjalani aktivitas rutin di rumah. "Bisa ngontrol anak, bisa kerjanya di rumah juga," ucap Pipik.
Dari bisnis butik ini, Pipik mengaku tak hanya mampu menghidupi anak-anaknya. Ia sekaligus mampu menyantuni anak-anak yatim asuhannya. Geliat kehidupan inilah yang mendorong Pipik memotivasi anak-anaknya agar tidak menggantungkan hidup kepada orang lain.
Pipik pun mengajarkan anak-anaknya agar mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Adiba az Zahra, misalnya, belakangan ini semakin serius menekuni dunia tarik suara.(Ans)
