Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd di Istana Bogor, Jawa Barat. Selain membahas kerja sama di bidang ekonomi. Sby menegaskan posisi Papua akan selalu menjadi bagian NKRI.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (5/7/2013), Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara dan jajaran menteri bidang Ekonomi, Politik dan Keamanan menerima kunjungan bilateral PM Australia Kevin Rudd di Istana Bogor, Jawa Barat. Usai berbincang antar kepala negara dan antar kementerian, kedua pemimpin negara di Asia Pasifik ini menyampaikan pernyataan pers.
Dalam pertemuan kurang lebih 2 jam itu, Indonesia dan Australia membahas rencana kerjasama investasi di bidang peternakan sapi untuk menjaga pasokan daging yang permintaannya melonjak di pasaran. Selain itu dibahas pula kasus imigran gelap dan rencananya segera dilaksanakan pertemuan negara terkait untuk mencari solusi.
Terakhir, SBY menegaskan posisi Papua sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seutuhnya. Ia juga meminta Australia tidak terpengaruh propaganda Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Intinya kami melakukan segalanya dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya dan sedamai mungkin dalam membangun Papua serta meningkatkan kesejahteraan warganya. Saya minta pengertian Australia sebagai kawan dekat dan partner kuat Indonesia," kata Presiden SBY.
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd yang kembali menjadi pemimpin Australia dari Partai Buruh dalam pidatonya memuji SBY yang dinilai sukses menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia juga berjanji terus menjalin kerja sama utama di bidang ekonomi.
"Isu yang masih dihadapi di Papua adalah keamanan, masih ada tantangan di sana. Australia ingin bekerjasama dengan Indonesia untuk menjamin stabilitas kedamaian di Papua," ujar Kevin Rudd.
Usai bertemu SBY, Kevin Rudd kembali ke Australia. Kedua pemimpin negara ini akan kembali bertemu dalam konferensi APEC di Bali, November mendatang. (Adi/Yus)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (5/7/2013), Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara dan jajaran menteri bidang Ekonomi, Politik dan Keamanan menerima kunjungan bilateral PM Australia Kevin Rudd di Istana Bogor, Jawa Barat. Usai berbincang antar kepala negara dan antar kementerian, kedua pemimpin negara di Asia Pasifik ini menyampaikan pernyataan pers.
Dalam pertemuan kurang lebih 2 jam itu, Indonesia dan Australia membahas rencana kerjasama investasi di bidang peternakan sapi untuk menjaga pasokan daging yang permintaannya melonjak di pasaran. Selain itu dibahas pula kasus imigran gelap dan rencananya segera dilaksanakan pertemuan negara terkait untuk mencari solusi.
Terakhir, SBY menegaskan posisi Papua sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seutuhnya. Ia juga meminta Australia tidak terpengaruh propaganda Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Intinya kami melakukan segalanya dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya dan sedamai mungkin dalam membangun Papua serta meningkatkan kesejahteraan warganya. Saya minta pengertian Australia sebagai kawan dekat dan partner kuat Indonesia," kata Presiden SBY.
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd yang kembali menjadi pemimpin Australia dari Partai Buruh dalam pidatonya memuji SBY yang dinilai sukses menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia juga berjanji terus menjalin kerja sama utama di bidang ekonomi.
"Isu yang masih dihadapi di Papua adalah keamanan, masih ada tantangan di sana. Australia ingin bekerjasama dengan Indonesia untuk menjamin stabilitas kedamaian di Papua," ujar Kevin Rudd.
Usai bertemu SBY, Kevin Rudd kembali ke Australia. Kedua pemimpin negara ini akan kembali bertemu dalam konferensi APEC di Bali, November mendatang. (Adi/Yus)