Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD memperkirakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral (Purn) Pramono Edhie Wibowo tidak dijagokan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Konvensi Capres Partai Demokrat yang segera digelar. Spekulasi pencapresan itu muncul setelah Pramono bergabung di Partai Demokrat dengan jabatan anggota dewan pembina Demokrat.
"Saya tidak melihat Pak Pramono yang betul-betul dijagokan oleh SBY. Tidak melihat bahwa Masuknya Pramono untuk ikut konvensi dan dimenangkan," kata Mahfud di acara peresmian Rumah Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jalan Kerinci VIII Kebayoran Baru Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Mahfud menilai bahwa masuknya Pramono Edie kedalam Partai Demokrat tidak untuk disiapkan sebagai calon presiden, apalagi sengaja dimenangkan dalam konvensi. Meski demikian, ia menyambut baik bergabungnya Pramono ke partai berlambang bintang Mercy tersebut.
"Menurut saya tidak apa-apa, kan haknya orang harus dibuka. Tapi, saya tidak melihat bahwa masuknya Pramono untuk ikut konvensi dan kemudian dimenangkan," tutur Mahfud.
Karena itu, Mahfud mengajak semua pihak untuk memperhatikan aturan main konvensi capres yang dibuat Partai Demokrat. Hal ini agar konvensi yang digelar cuma sebagai formalitas untuk memenangkan seorang figur.
"Orang akan melihat apakah aturan konvensi yang akan dibuat untuk memenangkan seorang tertentu atau tidak objekfitas. Nanti akan diketahui," tukas Mahfud. (Adi)
"Saya tidak melihat Pak Pramono yang betul-betul dijagokan oleh SBY. Tidak melihat bahwa Masuknya Pramono untuk ikut konvensi dan dimenangkan," kata Mahfud di acara peresmian Rumah Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jalan Kerinci VIII Kebayoran Baru Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Mahfud menilai bahwa masuknya Pramono Edie kedalam Partai Demokrat tidak untuk disiapkan sebagai calon presiden, apalagi sengaja dimenangkan dalam konvensi. Meski demikian, ia menyambut baik bergabungnya Pramono ke partai berlambang bintang Mercy tersebut.
"Menurut saya tidak apa-apa, kan haknya orang harus dibuka. Tapi, saya tidak melihat bahwa masuknya Pramono untuk ikut konvensi dan kemudian dimenangkan," tutur Mahfud.
Karena itu, Mahfud mengajak semua pihak untuk memperhatikan aturan main konvensi capres yang dibuat Partai Demokrat. Hal ini agar konvensi yang digelar cuma sebagai formalitas untuk memenangkan seorang figur.
"Orang akan melihat apakah aturan konvensi yang akan dibuat untuk memenangkan seorang tertentu atau tidak objekfitas. Nanti akan diketahui," tukas Mahfud. (Adi)
