Menkeu `Ngamuk` di Pelabuhan Tanjung Priok

Menkeu Chatib Basri dan dan Wamenkeu Mahendra Siregar menggelar sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (8/7/2013) malam ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 08 Jul 2013, 21:20 WIB
Kesibukan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri dan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mahendra Siregar kian padat menjelang Ramadan dan Lebaran.

Pasalnya dua petinggi di jajaran Kementerian Keuangan itu sibuk membenahi sistem dan prosedur di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai, terutama persoalan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time).

Kesibukan tersebut ditunjukkan Chatib dan Mahendra dengan menggelar sidak ke pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Senin (8/7/2013) malam ini. Sidak dilakukan setelah keduanya menghadiri rapat kerja dengan anggota Parlemen di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berdasarkan pengamatan Liputan6.com, sekitar pukul 18.00 WIB, Chatib beserta rombongan tiba di kantor Bea Cukai.

Kehadiran Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu langsung disambut Mahendra yang lebih dulu tiba dan Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono beserta jajaran di Ditjen Bea Cukai.

Tempat pertama yang disambangi Chatib adalah Gudang Pemeriksaan Fisik di area pelabuhan. Sebelum memasuki gudang tersebut, menteri yang baru dua bulan menjabat itu terlihat marah karena melihat tumpukan peti kemas yang sudah lama menginap di pelabuhan.

"Bagaimana sih koordinasinya? Kontainer menumpuk segitu banyaknya," tukas dia saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok.

Setelah itu, saat Chatib dan Mahendra masuk ke gudang pemeriksaan fisik, area gudang nampak gelap tanpa cahaya penerangan.

Melihat kondisi tersebut, staf Kemenkeu dan Bea Cukai berusaha mencari sakelar lampu. Tapi karena terlalu lama dan tak juga menemukan sakelar, lagi-lagi Ditjen Bea Cuka kena semprot Mahendra. "Bagaimana mau beres kerjanya, nyalain lampu saja sampai 15 menit," teriak dia.

Tak melanjutkan pemeriksaan, akhirnya rombongan Kemenkeu dan Bea Cukai melakukan sidak ke gudang kedua yang menangani arus barang masuk dan masuk di pelabuhan. Gudang tersebut dikelola pihak swasta.

Sidak terakhir menuju kantor Bea dan Cukai. Di lokasi tersebut, Chatib menyapa dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada staf Bea Cukai, Aulia Rachman.

"Aktivitas banyak ya?," tanya Chatib.

"Banyak Pak, karena sekarang kami kerja sampai pukul 23.00 WIB. Sekarang tinggal importirnya mau tidak dilayani pukul 11 malam," jawab dia.

Mahendra menambahkan, perpanjangan jam operasional pelayanan di Bea Cukai, harus disosialisasikan kepada seluruh stakeholder termasuk importir supaya dapat dimanfaatkan dengan baik. (Fik/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya