Ramadan merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk berbenah diri dengan menjalankan puasa dan ibadah lainnya secara baik, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Umat Islam hendaknya dapat memanfaatkan Ramadhan secara maksimal untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2013).
Menurut dia, Ramadan bagi umat Islam merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri. Berpuasa pada bulan suci Ramadhan dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi umat Islam.
"Umat Islam akan menjadi bersih dan sehat jasmani dan rohani serta kembali suci bagaikan bayi yang baru lahir setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan," katanya.
Ia mengatakan umat Islam hendaknya tidak bermewah-mewahan dalam menggelar buka bersama. Buka bersama sebaiknya dilakukan secara sederhana.
"Umat Islam ketika berbuka puasa sebaiknya dilakukan secara sederhana, jangan berlebihan dan bermewah-mewahan. Selama Ramadan, umat Islam diharapkan lebih khusyuk menjalankan ibadahnya," kata Sultan.
Menurut dia, selama Ramadan, bupati dan wali kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan dapat menertibkan dan mengawasi aktivitas tempat hiburan, permainan, hotel, restoran, toko, dan warung di wilayah kerja masing-masing.
"Pengawasan tersebut diperlukan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan. Jika dalam melakukan pengawasan itu ditemukan pelanggaran, maka sanksi diserahkan kepada masing-masing bupati dan wali kota," katanya.
Ia mengatakan, kepolisian diharapkan dapat melaksanakan tugas pengamanan secara lebih intensif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama sehingga situasi dan kondisi tetap aman dan kondusif.
"Mengenai ’sweeping’ yang biasanya dilakukan ormas pada bulan Ramadan, kami menyerahkannya kepada kepolisian, sesuai dengan kesepakatan antara kami dengan Polda DIY," katanya.
"Umat Islam hendaknya dapat memanfaatkan Ramadhan secara maksimal untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2013).
Menurut dia, Ramadan bagi umat Islam merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri. Berpuasa pada bulan suci Ramadhan dapat membawa manfaat yang sangat besar bagi umat Islam.
"Umat Islam akan menjadi bersih dan sehat jasmani dan rohani serta kembali suci bagaikan bayi yang baru lahir setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan," katanya.
Ia mengatakan umat Islam hendaknya tidak bermewah-mewahan dalam menggelar buka bersama. Buka bersama sebaiknya dilakukan secara sederhana.
"Umat Islam ketika berbuka puasa sebaiknya dilakukan secara sederhana, jangan berlebihan dan bermewah-mewahan. Selama Ramadan, umat Islam diharapkan lebih khusyuk menjalankan ibadahnya," kata Sultan.
Menurut dia, selama Ramadan, bupati dan wali kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan dapat menertibkan dan mengawasi aktivitas tempat hiburan, permainan, hotel, restoran, toko, dan warung di wilayah kerja masing-masing.
"Pengawasan tersebut diperlukan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan. Jika dalam melakukan pengawasan itu ditemukan pelanggaran, maka sanksi diserahkan kepada masing-masing bupati dan wali kota," katanya.
Ia mengatakan, kepolisian diharapkan dapat melaksanakan tugas pengamanan secara lebih intensif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bersama sehingga situasi dan kondisi tetap aman dan kondusif.
"Mengenai ’sweeping’ yang biasanya dilakukan ormas pada bulan Ramadan, kami menyerahkannya kepada kepolisian, sesuai dengan kesepakatan antara kami dengan Polda DIY," katanya.