Dipolisikan Kanaya, Ini Jawaban Ketua HIPMI Kalimantan Timur

Ketua HIPMI Kalimantan Timur, Priskila Eva Lianitha, angkat bicara perihal gugatan yang dilayangkan desainer Kanaya Tabitha ke Polda.

oleh Julian Edward diperbarui 10 Jul 2013, 13:25 WIB
Ketua HIPMI Kalimantan Timur, Priskila Eva Lianitha, angkat bicara perihal gugatan yang dilayangkan desainer Kanaya Tabitha ke Polda Metro Jaya. Menurut Eva, justru Kanaya lah yang melakukan manipulasi dengan memaksanya membeli pakaian yang tidak laku di fashion show.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kanaya melaporkan Eva lantaran tak mau membayar pakaian yang telah dibelinya seharga Rp 170 juta. Eva lantas mengirimkan bantahan kepada wartawan lewat surat elektronik, Rabu (10/7/2013). Disitu, panjang lebar ia menceritakan duduk persoalan.

"Kanaya itu awalnya ketemu saya dua jam sesudah show dia di Kalimantan. Belakangan, dia suruh saya mencoba baju yang dia bawa show, banyak yang model lama. Kata dia, 'aduh kok semua pas yah size-nya di kamu'," sebut Eva mengenang awal mula kejadian tersebut.

Lantaran tak punya banyak waktu untuk mencoba pakaian, Kanaya lantas mengirim satu koper baju ke rumah Eva di Jakarta. "Sesampai di Jakarta, saya kembalikan beberapa karena memang saya nggak minat. Saya hanya memilih tiga baju pesta dan dua baju casual yang nilainya Rp 26 Juta dan sudah dibayar sejak awal sebesar Rp 10 Juta sebagai tanda jadi," tulis Eva.

Namun, Kanaya justru meminta Eva membayar semua baju yang dikirimkan kepadanya. Keberatan, Eva pun menolak membayar. "Saya hanya ingin membayarkan barang yang saya inginkan dan saya merasa dia memaksa, makanya masalah ini nggak kunjung selesai. Mungkin dia sudah terbiasa memanipulasi orang lain dan karena orang terkenal, banyak yang jadi takut kalau digugat," urai Eva.

"Sejak awal saya merasa dimanipulasi dengan pemaksaan membeli baju-baju bekas show dia yang nggak laku. Jadi saya berbicara tentang hak saya sebagai konsumen," pungkasnya.(Jul/Mer)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya