Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat, Didik Mukrianto, kembali menegaskan bahwa tidak ada dana dari pihak mana pun yang mengalir untuk mensponsori Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Hal itu lantaran kongres yang diadakan 5 tahun sekali tersebut sudah disiapkan secara matang.
Namun, Didik selaku ketua panitia kongres ketika itu tidak membantah jika 3 calon ketua umum saat itu, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie memiliki dana sendiri yang digunakan untuk memenangkan pemilihan.
"Tapi kami tidak mengurusi tentang pemenangan dari masing-masing kandidat. Sehingga tentang bagaimana kandidat mengorganisasi timnya, itu domain masing-masing," kata Didik di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Demikian pula soal pembiayaan bagi peserta yang menghadiri kongres, Didik menegaskan tak ada biaya yang disediakan partai untuk mendatangkan peserta. "Karena kegiatan kongres merupakan kegiatan kader, panitia tidak menyediakan uang transpor peserta dari daerah ke arena kongres," lanjut dia.
Didik yang diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum ini juga menjelaskan bahwa selama 5 jam diperiksa penyidik KPK, dirinya lebih banyak ditanyakan perihal kongres, bukan peran Anas atau calon peserta kongres.
"Kapasitas saya sebagai saksi, sebagai ketua panitia Kongres PD di Bandung. Nah, dalam pemeriksaan, saya diminta keterangan terkait kronologi dan pelaksanaan kongres saja," kata dia. (Ado/Yus)
Namun, Didik selaku ketua panitia kongres ketika itu tidak membantah jika 3 calon ketua umum saat itu, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie memiliki dana sendiri yang digunakan untuk memenangkan pemilihan.
"Tapi kami tidak mengurusi tentang pemenangan dari masing-masing kandidat. Sehingga tentang bagaimana kandidat mengorganisasi timnya, itu domain masing-masing," kata Didik di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Demikian pula soal pembiayaan bagi peserta yang menghadiri kongres, Didik menegaskan tak ada biaya yang disediakan partai untuk mendatangkan peserta. "Karena kegiatan kongres merupakan kegiatan kader, panitia tidak menyediakan uang transpor peserta dari daerah ke arena kongres," lanjut dia.
Didik yang diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum ini juga menjelaskan bahwa selama 5 jam diperiksa penyidik KPK, dirinya lebih banyak ditanyakan perihal kongres, bukan peran Anas atau calon peserta kongres.
"Kapasitas saya sebagai saksi, sebagai ketua panitia Kongres PD di Bandung. Nah, dalam pemeriksaan, saya diminta keterangan terkait kronologi dan pelaksanaan kongres saja," kata dia. (Ado/Yus)
