Penelitian telah menunjukkan, stres yang sering didera oleh setiap pria ternyata dapat menyebarkan kanker prostat di dalam tubuhnya.
Para ilmuwan menemukan, cabang dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk beberapa fungsi, seperti mekanisme fight or flight, kemungkinan besar memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit kanker prostat.
Peneliti itu mengatakan, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengobatan baru, yang melibatkan obat-obatan seperti beta blocker, sudah sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah, yang dapat dikembangkan untuk mengobati kanker prostat pada pria.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (12/7/2013), sebuah penelitian terbaru pada tikus menemukan stres kronis mempercepat perkembangan kanker prostat. Temuan itu memberikan manfaat bagi pasien kanker prostat agar mengurangi stres sebagai bagian dari pengobatan.
University of California menunjukkan, manajemen stres menghasilkan hal yang positif pada pria dengan kanker prostat.
Tidak hanya kanker prostat, ternyata pria yang mudah stres pun dapat membuat penurunan daya tarik pada wajahnya, risiko penyakit jantung, memengaruhi sperma, disfungsi ereksi, turunkan jumlah sperma.
(Adt/Abd)
Para ilmuwan menemukan, cabang dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk beberapa fungsi, seperti mekanisme fight or flight, kemungkinan besar memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit kanker prostat.
Peneliti itu mengatakan, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengobatan baru, yang melibatkan obat-obatan seperti beta blocker, sudah sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah, yang dapat dikembangkan untuk mengobati kanker prostat pada pria.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (12/7/2013), sebuah penelitian terbaru pada tikus menemukan stres kronis mempercepat perkembangan kanker prostat. Temuan itu memberikan manfaat bagi pasien kanker prostat agar mengurangi stres sebagai bagian dari pengobatan.
University of California menunjukkan, manajemen stres menghasilkan hal yang positif pada pria dengan kanker prostat.
Tidak hanya kanker prostat, ternyata pria yang mudah stres pun dapat membuat penurunan daya tarik pada wajahnya, risiko penyakit jantung, memengaruhi sperma, disfungsi ereksi, turunkan jumlah sperma.
(Adt/Abd)
