Orangtua Keluhkan Mahalnya Uang Daftar Ulang di Sekolah Cirebon

Pada tahun ajaran baru, para siswa di Kota Cirebon kembali dibebankan biaya atau uang daftar ulang.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jul 2013, 14:38 WIB
Citizen6, Cirebon: Pada tahun ajaran baru, para siswa di Kota Cirebon kembali dibebankan biaya daftar ulang. Di SMA 5 Cirebon, biaya tambahan itu sebesar Rp 430 ribu, rinciannya untuk iuran bulanan komite sekolah bulan juli sebesar Rp 150 ribu, iuran OSIS selama setahun sebesar Rp 110 ribu, asuransi perlindungan pelajar 1 tahun Rp 20 ribu, simpanan koperasi siswa 1 tahun sebesar Rp 100 ribu, dan untuk Pekan Olahraga Pelajar (POP) Kota Cirebon sebesar Rp 50 ribu.

Uang daftar ulang di tiap sekolah berbeda-beda. Untuk daftar ulang di MAN 2 Cirebon dikenakan biaya sebesar Rp 320 ribu, untuk daftar ulang di SMA 7 Cirebon dikenai biaya sebesar Rp 900 ribu, di SMK Negeri 1 Cirebon sebsar Rp 285 ribu, di SMA 6 Cirebon sebesar Rp 365 ribu, dan di SMP Negeri Cirebon dikenakan pungutan sebesar Rp 320 ribu. Uang tersebut untuk pembelian seragam sekolah, batik, pakaian olahraga, dan lain-lain.

Lain lagi di SMA Negeri 1 Cirebon. Para orangtua mengeluhkan mahalnya biaya pendaftaran yang mencapai Rp 5 juta sampai Rp 8 jutaan. Hal serupa juga terjadi di SMA Negeri 2 Kota Cirebon. Orangtua siswa dikenakan pungutan Rp 1,6 juta untuk biaya peralatan sekolah. Sedangkan untuk uang awal tahun, siswa baru yang diterima di sekolah itu pun diberikan pilihan antara Rp 5 juta atau Rp 6 juta untuk uang gedung. Orangtua siswa diberikan pilihan untuk biaya SPP sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 200 ribu. Uang itu untuk pembelian seragam sekolah, batik, pakaian olahraga dan lainnya.

Tidak hanya pendaftaran ulang saja, bagi siswa ajaran baru yang baru masuk pun dikenakan pungutan sekitar Rp 3 juta sampai Rp 8 juta, yang meliputi batik, seragam, sepatu dan lainnya. Terkait masalah ini diharapkan, Gubernur Jawa Barat bisa turun ke lapangan untuk meninjau sekolah di Kota Cirebon. Bila terbukti para siswa di punguti biaya untuk pendaftaran ulang ataupun uang gedung, saatnya Gubernur Jawa Barat memberikan sanksi tegas terhadap sekolah yang terbukti memungut biaya ke siswa.

Berharap Presiden Republik Indonesia juga lebih memperhatikan dunia pendidikan di Indonesia, terutama pendidikaan di Jawa Barat. Tidak hanya harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi fokus perhatian. (Muhammad Ridwan/Mar)

Muhammad Ridwan adalah pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya