Hari ketiga puasa, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan ke pemukiman padat di Kampung Kalimati, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Jokowi berencana menjadikan kawasan itu sebagai kampung deret seperti di kawasan Tanah Tinggi dan Petogogan, Jakarta Pusat.
Pantauan Liputan6.com, sesampai di sana Jokowi langsung keluar-masuk menyusuri gang sempit di kampung yang berada di pinggir kali Krukut. Jokowi mendengar beragam keluhan warga yang rumahnya kerap terendam banjir bila memasuki musim hujan.
"Boleh curhat nggak Pak Jokowi? Di sini kalau banjir, sampai 2 meter tingginya Pak," kata salah seorang warga, Jumat (12/7/2013).
Selain keluar-masuk gang, Jokowi juga memantau kali Krukut yang meluap saat musim hujan tiba. "Disini susah evakuasinya kalau banjir datang, lokasinya sempit-sempit seperti ini," ucap Jokowi.
Jokowi mengungkapkan akan menjadikan kampung Kalimati sebagai salah satu lokasi pendirian kampung deret. Pendirian kampung deret di Kalimati, menurut Jokowi, telah direncanakan dan masuk rencana pembangunan 100 kampung deret yang hingga kini baru mendapatkan 38 titik pemukiman padat.
"Kita mulai melihat dulu, 2014 yang ditata kampungnya. Di sini memang tempatnya rendah, air selalu masuk. Dan ini permintaan warga menyampaikan ke saya," jelasnya.
Jokowi mengaku telah menganggarkan pembangunan kampung deret dalam APBD Perubahan. Namun hal itu belum bisa dilakukan untuk saat ini.
"Di sini dapat keluhan banyak, karena tempat rendah. Air selalu masuk. Seperti ini kampung deret bisa dilakukan disini. Saya sudah ngomong ke Pak Lurah, sudah inventarisasi KK (Kepala Keluarga) sama lahan," ungkap Jokowi.
Ia juga memberi syarat untuk lahan yang didirikan kampung deret agar bebas sengketa dan tidak bermasalah. "Dan yang jelas tanahnya tidak boleh sengketa, harus milik warga sendiri," tukas Jokowi. (Ali/Ism)
Pantauan Liputan6.com, sesampai di sana Jokowi langsung keluar-masuk menyusuri gang sempit di kampung yang berada di pinggir kali Krukut. Jokowi mendengar beragam keluhan warga yang rumahnya kerap terendam banjir bila memasuki musim hujan.
"Boleh curhat nggak Pak Jokowi? Di sini kalau banjir, sampai 2 meter tingginya Pak," kata salah seorang warga, Jumat (12/7/2013).
Selain keluar-masuk gang, Jokowi juga memantau kali Krukut yang meluap saat musim hujan tiba. "Disini susah evakuasinya kalau banjir datang, lokasinya sempit-sempit seperti ini," ucap Jokowi.
Jokowi mengungkapkan akan menjadikan kampung Kalimati sebagai salah satu lokasi pendirian kampung deret. Pendirian kampung deret di Kalimati, menurut Jokowi, telah direncanakan dan masuk rencana pembangunan 100 kampung deret yang hingga kini baru mendapatkan 38 titik pemukiman padat.
"Kita mulai melihat dulu, 2014 yang ditata kampungnya. Di sini memang tempatnya rendah, air selalu masuk. Dan ini permintaan warga menyampaikan ke saya," jelasnya.
Jokowi mengaku telah menganggarkan pembangunan kampung deret dalam APBD Perubahan. Namun hal itu belum bisa dilakukan untuk saat ini.
"Di sini dapat keluhan banyak, karena tempat rendah. Air selalu masuk. Seperti ini kampung deret bisa dilakukan disini. Saya sudah ngomong ke Pak Lurah, sudah inventarisasi KK (Kepala Keluarga) sama lahan," ungkap Jokowi.
Ia juga memberi syarat untuk lahan yang didirikan kampung deret agar bebas sengketa dan tidak bermasalah. "Dan yang jelas tanahnya tidak boleh sengketa, harus milik warga sendiri," tukas Jokowi. (Ali/Ism)