Keikhlasan menjadi modal bagi seorang penyandang tuna netra di Batang, Jawa Tengah untuk menjadi imam masjid. Keterbatasan tidak menjadi halangan baginya untuk menunaikan tugas dan ibadah kepada Yang Maha Kuasa.
Dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (13/7/2013), dengan menggunakan tongkat, pria bernama Mbah Amat ini tertatih menyusuri jalan terjal berbatu menuju Masjid Al Hidayah di Desa Sendang, Batang, Jawa Tengah.
Setiap hari, kakek penyandang tunanetra ini 5 kali bolak balik antara rumah dan masjid untuk menunaikan tugas sebagai imam.
Tanpa bayaran sepeser pun, Mbah Amat mengabdikan diri bagi sesama dan agama dengan keikhlasan. Sejak tahun 1980, sudah selama 33 tahun, ia telah mengabdi menjadi imam masjid.
Pekerjaan ini juga menjadi salah satu ibadahnya kepada Yang Maha Kuasa, sehingga ia bertekad akan mengabdi hingga akhir hayat. (Riz/Ary)
Advertisement