Usut Pertandingan `Tinju Berdarah`, Kapolda Papua Bentuk Tim

Sebanyak 18 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam pertandingan tinju 'berdarah' ini.

oleh Nadya Isnaeni Panggabean diperbarui 15 Jul 2013, 09:43 WIB
Kerusuhan terjadi saat sebuah pertandingan tinju untuk memperebutkan piala 'Bupati Cup' digelar di Nabire, Papua. Sebanyak 18 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam pertandingan tinju 'berdarah' ini. Untuk mengusut kasus ini, kepolisian membentuk tim investigasi yang dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian.

"Saya akan ke Nabire bersama tim dan sejumlah pejabat di lingkungan Polda Papua pagi ini untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Tito di Jayapura, Papua, Senin (15/7/2013).

Tito menuturkan, tim ini terdiri dari satuan reserse dan kriminal umum serta divisi profesi dan pengamanan (propam). Nantinya mereka akan menyelidik secara menyeluruh ke dalam internal pelaksanaan pengamanan tinju yang berujung kerusuhan ini. Karena dalam laporan yang diterimanya dari Kamtibnas Nabire, tidak ada pengumpulan massa saat pertandingan berlangsung.

"Namun yang utama, kami urus korban terlebih dahulu," ujar Tito.

Kerusuhan ini terjadi pada Minggu malam, 14 Juli sekitar pukul 23.00 WIT setelah pertandingan tinju di GOR Kota Lama. Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung mengatakan, insiden ini berawal saat Alfius Rumkorem dari Sasana Persada memenangkan kejuaraan dengan menggalahkan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Namun, pendukung Yulianus Pigome tidak terima dengan kemenangan Alfius, hingga terjadi saling ejek. Dari situlah terjadi insiden saling lempar bangku hingga menyebabkan para penonton lainnya berebutan keluar dari GOR. (Ant/Ndy/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya