Ketua DPR Marzuki Alie menilai wajar bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur para menterinya. Seperti dalam kasus penanganan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, yang menewaskan 5 orang.
"Kewajiban Presiden. Wajar, Presiden menegur menterinya," kata Marzuki Alie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2013)
Marzuki tegaskan dalam teguran SBY itu tidk ada ada nuansa politis. Terlebih saat ini dalam bulan Ramadan. "Saya nggak melihat itu. Puasa-puasa," kata Marzuki.
Presiden SBY mengeluhkan lambannya reaksi dari anak buahnya terhadap kasus kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
Bahkan informasi mengenai kerusuhan itu pertama kali diterima dari media luar negeri termasuk dari situs jejaring sosial media. Laporan pertama yang diterima SBY bukan dari para pembantunya.
Dalam rapat mendadak di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 13 Julu lalu, SBY marah. Terutama soal penanganan kasus LP Tanjung Gusta dan stok daging sapi. (Sul/Ism)
"Kewajiban Presiden. Wajar, Presiden menegur menterinya," kata Marzuki Alie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2013)
Marzuki tegaskan dalam teguran SBY itu tidk ada ada nuansa politis. Terlebih saat ini dalam bulan Ramadan. "Saya nggak melihat itu. Puasa-puasa," kata Marzuki.
Presiden SBY mengeluhkan lambannya reaksi dari anak buahnya terhadap kasus kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
Bahkan informasi mengenai kerusuhan itu pertama kali diterima dari media luar negeri termasuk dari situs jejaring sosial media. Laporan pertama yang diterima SBY bukan dari para pembantunya.
Dalam rapat mendadak di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 13 Julu lalu, SBY marah. Terutama soal penanganan kasus LP Tanjung Gusta dan stok daging sapi. (Sul/Ism)