Indonesia terus mengupayakan untuk mempromosikan Clude Palm Oil (CPO), karet, dan beberapa produk non-manufaktur lain sebagai produk yang ramah lingkungan agar dapat dimasukan ke dalam APEC Enviromental Goods List (EG List) dalam pertemuan APEC pada Oktober 2013 yang rencananya akan dilaksanakan di Bali.
"Kita mengupayakan pendekatan yang lebih strategis terhadap APEC EG List, dengan melakukan pendalaman pemahaman dan peningkatan dukungan yang berkesinambungan agar EG List dapat diperkaya dengan produk-produk non-manufaktur yang justru merupakan produk unggulan negara berkembang," ujar Iman Pambagyo, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin (15/7/2013).
Menurut Iman, Indonesia ingin agar masalah produk-produk tersebut dapat dibahas secara lebih konseptual. Beberapa ekonomi anggota APEC pun telah mengindikasikan dukungannya dan akan segera mengakaji produk yang berkontribusi bukan hanya pada lingkungan dan energi terbarukan, tetapi juga pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan tersebut.
"Kita akan mempromosikan produk-produk yang berperan dalam pembangunan pedesaan. Negara seperti Peru sendiri sangat tertarik untuk mengembangkan produk-produk organiknya. Bagi mereka ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan produk tersebut, dan ini akan terus dibahas sampai masuk EG List," lanjutnya.
Meski demikian, Iman menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia dalam memimpin kerjasama APEC pada tahun 2013 ini tidak dapat diukur hanya dari upaya memperkaya APEC EG List tersebut..
"Dengan pengupayakan produk-produk Indonesia di EG List kita hanya berharap produk Indonesia tersebut bisa diterima di dunia internasional," tandasnya. (Dny/Igw)
"Kita mengupayakan pendekatan yang lebih strategis terhadap APEC EG List, dengan melakukan pendalaman pemahaman dan peningkatan dukungan yang berkesinambungan agar EG List dapat diperkaya dengan produk-produk non-manufaktur yang justru merupakan produk unggulan negara berkembang," ujar Iman Pambagyo, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan di Jakarta, Senin (15/7/2013).
Menurut Iman, Indonesia ingin agar masalah produk-produk tersebut dapat dibahas secara lebih konseptual. Beberapa ekonomi anggota APEC pun telah mengindikasikan dukungannya dan akan segera mengakaji produk yang berkontribusi bukan hanya pada lingkungan dan energi terbarukan, tetapi juga pada pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan tersebut.
"Kita akan mempromosikan produk-produk yang berperan dalam pembangunan pedesaan. Negara seperti Peru sendiri sangat tertarik untuk mengembangkan produk-produk organiknya. Bagi mereka ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan produk tersebut, dan ini akan terus dibahas sampai masuk EG List," lanjutnya.
Meski demikian, Iman menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia dalam memimpin kerjasama APEC pada tahun 2013 ini tidak dapat diukur hanya dari upaya memperkaya APEC EG List tersebut..
"Dengan pengupayakan produk-produk Indonesia di EG List kita hanya berharap produk Indonesia tersebut bisa diterima di dunia internasional," tandasnya. (Dny/Igw)