`Tinju Berdarah` Nabire, Marzuki: Pahami Menang Kalah Itu Biasa

"Inilah persoalan yang kita hadapi. Oleh karenanya harus ada komitmen kita bersama membangun karakter bangsa ke depan," kata Marzuki.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Jul 2013, 18:54 WIB
Ketua DPR Marzuki Alie merasa prihatin dengan insiden tinju berdarah di Nabire, Papua, yang menewaskan 17 orang. Menurutnya hal itu merupakan masalah bersama, yang dihadapi bangsa karena tawuran dan kekerasan kerap mewarnai dunia olahraga di Indonesia.

Marzuki menuturkan sebagai budaya bangsa, olahraga di Indoensia ke depan tidak lagi diwarnai dengan aksi kekerasan maupun tawuran. Para suporter harusnya sportif menonton pertandingan.

"Sikap dari para pendukung harusnya memahami betul nilai-nilai olahraga bahwa menang-kalah dalam kompetisi adalah hal yang biasa. Ini merupakan keniscayaan karena kompetisi ada yang menang dan ada yang kalah. Itu biasa," kata Marzuki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2013).

Pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan itu menambahkan dalam insiden di Nabire, yang paling bertanggung jawab adalah pihak penyelenggara. Sebab, dalam berbagai pertandingan olahraga, terlebih tinju, kejadian itu merupakan pertama kali.

"Ini baru pertama kali pertandingan olahraga yang menyebabkan tewas begitu banyak," ucap pria yang lahir 6 November 1956 itu.

Ia menambahkan, insiden itu adalah persoalan yang dihadapi bangsa ini. Karena, itu harus ada komitmen bersama bagaimana membangun karakter bangsa ke depan. Ia pun minta agar pemerintah terkait segera memahami situasi di lapangan.

"Merespons situasi itu, apakah itu akan menimbulkan persoalan yang besar, apakah selesai di situ, agar menteri meresponnya dengan baik. Jangan terlambat," ujar Marzuki. (Adi/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya