`Terorisme Ada Karena Masyarakat Kurang Percaya Pemerintah`

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan terorisme masih menjadi ancaman bagi Indonesia pada 2013.

oleh Widji Ananta diperbarui 15 Jul 2013, 20:37 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan terorisme diperkirakan masih menjadi ancaman berbahaya bagi Indonesia pada 2013. Menurut Ansyaad, pengkaderan teroris lebih mudah dilakukan terhadap personel yang bermental buruk.

"Kita ambil Aceh dan Poso untuk Indonesia. Mental masyarakat di sana sangat mudah dirasuki pikiran-pikiran menghancurkan ideologi bangsa. Karena masyarakat kita di sana memang sudah kurang percaya terhadap pemerintahan. Dan pengkaderan terhadap aksi-aksi teror juga makin bertambah," katanya.

Ansyaad mengimbau masyarakat agar memperkuat mental untuk tidak mudah dipengaruhi ajaran-ajaran sesat yang mengatasnakan ajaran Islam, namun dalam aplikasinya hanya menjadi retorika untuk menghancurkan manusia lain.

"Ini bukan musuh Densus, tapi ini musuh kita bersama. Sekarang semua harus berhati-hati. Kebersamaan menghadapi terorisme. Memperkuat mental dan keyakinan diri," ucap dia.

Selain itu, Ansyaad juga menyebutkan, 4 narapidana terorisme yang kabur dari Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, harus segera ditangkap. Bila tidak, itu akan menjadi ancaman baru.

"Keempat teroris yang kabur itu berbahaya, mereka dianggap bisa kembali ke kelompoknya dan melakukan aksi teror kembali bersama jaringan terorisme di Indonesia," jelas dia.

Ansyaad menambahkan, keempat napi tersebut otomatis akan kembali mencari jaringannya untuk mendapatkan tempat yang aman. Hal Itu yang pertama mereka lakukan. "Polisi harus menelusuri jaringannya," tegasnya.

Dalam diskusi BNPT di kawasan Epicentrum Walk itu hadiri Ketua BNPT Ansyaad Mbai, Deputi Kerjasama Internasional Hary Purwanto, Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Agus Surya Bakti., Mantan anggota Jemaah Islamiah Abdul Rahman Ayub dan Sekretaris utama BNPT Abdur Rahman Kadir. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya