Keinginan SMPN 14 Jakarta untuk pindah sudah diajukan sejak tahun 2009 lalu. Seiring dengan keinginan itu, Pemprov DKI Jakarta pun ingin mengalihfungsikan gedung sekolah tersebut untuk pedagang kaki lima (PKL). Pihak sekolah berharap kawasan pendidikan ini tak lagi berdekatan dengan pasar.
"Yang pasti harapan kita, tidak digabung dengan sekolah lain. Artinya gedung sendiri, sudah direnovasi, dan kondisinya nyaman serta kondusif. Lokasinya juga tidak bersentuhan dengan pedagang seperti sekarang," kata Kepala Sekolah SMPN 14 Etin Rohaetin di sekolah, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013).
Etin mengatakan, rencana pemindahan itu sudah didengarnya saat Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto berkunjung ke sekolah. Kala itu dirinya sedang mengikuti rapat di Balaikota bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Rabu 10 Juni lalu.
"Saya lagi rapat, ditelepon Pak Kepala Dinas, mau datang ke sekolah. Saya langsung izin meninggalkan rapat. Sampai di sekolah, Pak Kepala Dinas Pak Taufik menjelaskan itu semua," terangnya.
Saat itu, Taufik menjelaskan rencana pemerintah untuk memindahkan SMPN 14 ke lokasi lain. Hal itu akan dilakukan pada akhir 2014 mendatang. Saat itu dirinya langsung menyampaikan keinginan sekolah jika memang dipindahkan ingin punya gedung sendiri.
Etin menuturkan, rencananya SMPN 14 akan dipindah di wilayah Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Alasannya saat ini baru 3 SMP negeri di kecamatan itu, sementara di Jatinegara sudah 9 sekolah negeri.
Meski beda kecamatan, letaknya tidak terlalu jauh dengan gedung sekolah yang saat ini digunakan. "Siswa juga banyak yang tinggal di wilayah itu. Jadi saya rasa lokasi itu sudah cukup bagus," pungkas Etin.
Selain lokasi yang tak terlalu jauh, fasilitasnya pun diharapkan cukup memadai dan lengkap. Tidak seperti saat ini sempit dan panas.
Ahok memang berencana memindahkan SMP ini lokasi ke tempat lain yang lebih kondusif, serta jauh dari bisingnya aktivitas pasar. Kawasan Kelurahan Bali Mester dan Matraman pun dilirik mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami akan pindahkan dulu SD dan SMP itu ke Bali Mester atau ke Matraman. Supaya tempat itu bisa dijadikan sebagai lokasi dagang para PKL,” ujar Ahok, Jumat 12 Juli lalu. (Frd/Ism)
"Yang pasti harapan kita, tidak digabung dengan sekolah lain. Artinya gedung sendiri, sudah direnovasi, dan kondisinya nyaman serta kondusif. Lokasinya juga tidak bersentuhan dengan pedagang seperti sekarang," kata Kepala Sekolah SMPN 14 Etin Rohaetin di sekolah, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013).
Etin mengatakan, rencana pemindahan itu sudah didengarnya saat Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto berkunjung ke sekolah. Kala itu dirinya sedang mengikuti rapat di Balaikota bersama Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Rabu 10 Juni lalu.
"Saya lagi rapat, ditelepon Pak Kepala Dinas, mau datang ke sekolah. Saya langsung izin meninggalkan rapat. Sampai di sekolah, Pak Kepala Dinas Pak Taufik menjelaskan itu semua," terangnya.
Saat itu, Taufik menjelaskan rencana pemerintah untuk memindahkan SMPN 14 ke lokasi lain. Hal itu akan dilakukan pada akhir 2014 mendatang. Saat itu dirinya langsung menyampaikan keinginan sekolah jika memang dipindahkan ingin punya gedung sendiri.
Etin menuturkan, rencananya SMPN 14 akan dipindah di wilayah Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Alasannya saat ini baru 3 SMP negeri di kecamatan itu, sementara di Jatinegara sudah 9 sekolah negeri.
Meski beda kecamatan, letaknya tidak terlalu jauh dengan gedung sekolah yang saat ini digunakan. "Siswa juga banyak yang tinggal di wilayah itu. Jadi saya rasa lokasi itu sudah cukup bagus," pungkas Etin.
Selain lokasi yang tak terlalu jauh, fasilitasnya pun diharapkan cukup memadai dan lengkap. Tidak seperti saat ini sempit dan panas.
Ahok memang berencana memindahkan SMP ini lokasi ke tempat lain yang lebih kondusif, serta jauh dari bisingnya aktivitas pasar. Kawasan Kelurahan Bali Mester dan Matraman pun dilirik mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Kami akan pindahkan dulu SD dan SMP itu ke Bali Mester atau ke Matraman. Supaya tempat itu bisa dijadikan sebagai lokasi dagang para PKL,” ujar Ahok, Jumat 12 Juli lalu. (Frd/Ism)