Kutil Kelamin, Daging Tumbuh di Organ Intim

Pria dan wanita yang pernah melakukan hubungan seks yang tidak steril mungkin memiliki kutil dalam organ intimnya.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Jul 2013, 12:04 WIB
Ternyata, kutil tak hanya tumbuh di permukaan tubuh saja, bagian organ dalam manusia pun dapat ditumbuhi oleh kutil, misalnya di dalam organ intim yang memiliki permukaan lembab. Pria dan wanita yang pernah melakukan hubungan seks yang tidak steril mungkin memiliki kutil dalam organ intimnya.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai kutil kelamin seperti dikutip mayoclinic dan webmd, Selasa (16/7/2013):

Deskripsi

Kutil adalah daging yang tumbuh baik di dalam maupun di luar tubuh Anda. Seperti bentuk kutil pada umumnya, kutil kelamin juga berwarna merah muda atau bahkan merah. Hal yang membedakan adalah pada kutil kelamin daging tumbuh di dalam organ intim.

Kutil kelamin menjadi salah satu jenis yang paling umum dari infeksi menular seksual. Orang yang aktif melakukan hubungan seksual dapat terinfeksi human papillomavirus (HPV). Akibatnya, kutil kelamin tumbuh di beberapa titik dalam organ intim mereka. Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada vulva, dinding vagina, leher rahim, dan pada daerah yang berada diantara alat kelamin eksternal dan anus.

Sedangkan, pada pria, kutil kelamin dapat tumbuh di ujung atau batang penis, skrotum, dan anus. Selain itu, kutil kelamin juga dapat berkembang di dalam mulut atau tenggorokan orang yang pernah melakukan kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi oleh virus HPV.

Meskipun tidak menyakitkan, kutil kelamin terkadang menimbulkan rasa nyeri ringan dan gatal-gatal. Tak jarang pula, kutil kelamin dapat menyebabkan pendarahan. Kutil kelamin sangat sulit dideteksi karena berada dalam organ intim yang tak bisa diamati oleh mata telanjang. Namun, dokter dapat melakukan beberapa cara untuk mendeteksi kutil kelamin, misalnya:

  • Dengan meneteskan larutan asam asetat ringan (cuka) pada organ intim Anda. Hal ini bertujuan untuk memutihkan kutil sehingga kutil dapat terlihat melalui mikroskop
  • Melakukan pemeriksaan rektum
  • Melakukan pemeriksaan panggul. Hal ini harus rutin dilakukan oleh kaum wanita. Dokter akan menggunakan perangkat panggilan spekulum untuk menahan vagina agar tetap terbuka. Selain itu, dokter juga akan menggunakan alat bergagang panjang untuk mengumpulkan sampel kecil sel dari serviks, bagian antara vagina dan rahim. Keseluruhan pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu mendeteksi perubahan vagina dan serviks yang disebabkan oleh kutil kelamin. Selain itu, tanda-tanda awal dari kanker serviks yang mungkin dapat menimbulkan komplikasi infeksi HPV genital dapat diketahui bila Anda melakukan jenis pemeriksaan ini

Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, namun kutil kelamin tetap harus diobati. Jika tidak, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Kanker

Kutil kelamin dapat menimbulkan kanker serviks, kanker vulva, kanker anus, dan kanker penis. Oleh karena itu, jika Anda memang memiliki kutil kelamin, lebih baik Anda melakukan pemeriksaan secara berkala untuk menyaring sel kanker.

  • Masalah selama kehamilan

Ukuran kutil dapat membesar dan dapat menyebabkan masalah selama kehamilan. Akibatnya, Anda sulit buang air kecil. Selain itu, kutil yang berada pada dinding vagina dapat mengurangi kemampuan jaringan vagina untuk merenggang saat Anda melahirkan.

Gejala

Beberapa tanda yang timbul bila organ intim Anda ditumbuhi kutil, yakni:

  • Daerah genital Anda terasa gatal dan tidak nyaman
  • Mengalami pendarahan ketika melakukan hubungan seksual
  • Mengalami gangguan emosi

Penyebab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kutil kelamin disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Hal ini dapat terjadi bila Anda melakukan ataupun mengalami faktor-faktor berikut ini yang turut meningkatkan risiko terkena infeksi HPV:

  • Berhubungan seks tanpa kondom dengan beberapa pasangan. Jika Anda ingin meminimalisir risiko terinfeksi HPV, Anda harus menggunakan kondom setiap melakukan hubungan seks. Namun, risiko ini berkurang sedikit saja, sebab, kondom tidak dapat menutupi seluruh organ intim Anda. Sehingga, masih ada kemungkinan Anda mengalami kutil kelamin.
  • Memiliki infeksi menular seksual.

Pengobatan

Sayangnya, tidak ada pengobatan yang dapat membunuh virus penyebab kutil. Dokter mungkin dapat melakukan beberapa pilihan pengobatan yang hanya meminimalisir penyakit ini, namun tidak dapat menghilangkannya secara total. Pilihan pengobatan untuk kutil kelamin, antara lain:

  • Melakukan vaksinasi

Sebuah vaksin yang bernama gardasil dapat melindungi Anda dari infeksi HPV. Komite Penasehat Nasional Praktek Imunisasi merekomendasikan agar melakukan vaksinasi HPV secara rutin. Vaksinasi harus diberikan ketika Anda 11 tahun atau 12 tahun. Sebab, vaksin ini dapat bekerja dengan efektif ketika Anda masih kecil, yaitu sebelum Anda aktif secara seksual. Namun, bila Anda belum mendapatkannya, Anda dapat melakukan vaksinasi ketika Anda berusia 26 tahun.

  • Menggunakan obat-obatan

Anda dapat menggunakan obat yang berbentuk salep atau krim, seperti imiquimod (aldara, zyclara) yang dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil kelamin. Ketika Anda menggunakan salep ini, Anda harus menghindari hubungan seksual karena dapat melemahkan kondom dan diafragma yang dapat mengiritasi kulit dari pasangan Anda.

Namun, apabila ukuran kutil terus membesar dan tidak dapat diobati, Anda mungkin harus melakukan pembedahan. Pilihan pembedahan yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  1. Cryotherapy. Jenis pembedahan ini dilakukan untuk membekukan kutil dengan menggunakan nitrogen cair. Namun, hal ini dapat menyebabkan area di sekitar kulit Anda melepuh.
  2. Elektrokauter. Prosedur ini menggunakan arus listrik untuk membakar kutil.
  3. Eksisi bedah. Jenis pembedahan ini dilakukan untuk memotong kutil yang ada pada organ intim Anda. Ketika Anda melakukan pembedahan ini, Anda memerlukan anestasi lokal.
  4. Terapi laser. Dokter menggunakan balok intens cahaya dan biasanya jenis pengobatan ini dilakukan ketika ukuran kutil Anda sudah sangat besar dan sulit untuk diobati.
  5. Apabila Anda telah melakukan beberapa jenis pengobatan, mungkin saja kutil Anda dapat kambuh lagi. Sehingga, Anda mungkin perlu untuk melakukan perawatan yang lebih rutin.

(Mel/*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya