Bupati Majalengka H Sutrisno mengkritik Ketua BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat, terkait sulitnya mendapatkan informasi menjadi TKI. Proses yang dianggap bertele-tele pun menjadi alasan para calon TKI memakai jasa agen nakal.
"Timbul banyaknya tenaga kerja liar, yang tidak mengikuti aturan. Itu semata karena, rakyat enggan mendaftar langsung lewat jalur yang benar. Disitu lah saya melihat perlunya koordinasi," kata Bupati Majalengka H Sutrisno, Selasa (16/7/2013).
Sutrisno mengatakan, daripada melihat warganya ke luar negeri tapi menemui banyak masalah, ia lebih setuju warganya memulai bisnis kecil-kecilan.
"Jadi tukang bubur, apa tukang rokok. Atau nggak berjualan indomie, yang penting tidak mengemis saja," ujarnya.
Pernyataan tersebut direspons Jumhur. "Akan ada gebrakan terkait permasalahan penempatan dan perlindungan TKI. Termasuk menjamin adanya pembiayaan terhadap biaya keberangkatan TKI," ungkap Jumhur, saat mengunjungi mengunjungi Pendopo Bupati dalam rangkaian Safari Ramadan ke-6 di Majalengka. (Alv/Riz)
"Timbul banyaknya tenaga kerja liar, yang tidak mengikuti aturan. Itu semata karena, rakyat enggan mendaftar langsung lewat jalur yang benar. Disitu lah saya melihat perlunya koordinasi," kata Bupati Majalengka H Sutrisno, Selasa (16/7/2013).
Sutrisno mengatakan, daripada melihat warganya ke luar negeri tapi menemui banyak masalah, ia lebih setuju warganya memulai bisnis kecil-kecilan.
"Jadi tukang bubur, apa tukang rokok. Atau nggak berjualan indomie, yang penting tidak mengemis saja," ujarnya.
Pernyataan tersebut direspons Jumhur. "Akan ada gebrakan terkait permasalahan penempatan dan perlindungan TKI. Termasuk menjamin adanya pembiayaan terhadap biaya keberangkatan TKI," ungkap Jumhur, saat mengunjungi mengunjungi Pendopo Bupati dalam rangkaian Safari Ramadan ke-6 di Majalengka. (Alv/Riz)