Inspektur Jenderal Djoko Susilo memiliki hobi unik. Terdakwa korupsi simulator SIM dan pencucian uang itu ternyata mengoleksi keris pusaka. Nilai benda yang dianggap keramat itu mencapai miliaran rupiah.
"Mulainya sejak pangkat saya Kapten, dan waktu itu saya masih dinas di Solo," ujar Djoko Susilo gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, semalam.
Saat itu, lanjut Djoko, dirinya baru memiliki 4 keris pusaka yang masing-masing memiliki kesaktian yang berbeda. Tak hanya itu, keris-keris yang dimilikinya pun dikatakannya merupakan peninggalan kerajaan yang pernah mahsyur di Indonesia seperti Kutai Kertanegara, Mahapahit, Sriwijaya dan Tulangbawang.
"Keris macam-macam. Setiap raja itu punya kelebihan-kelebihannya. Tapi saya enggak hafal," cerita Djoko.
Djoko juga menjelaskan, setiap keris yang kini dimilikinya dalam jumlah ratusan tersebut kesaktiannya datang jika dipercaya. Karena itu, yang tidak percaya, keris pusaka itu takkan menjadi jodohnya.
"Pantangan juga ada saat merawat keris tersebut. Begitu juga, tidak sembarang orang bisa dititipkan untuk merawat (keris pusaka)," imbuhnya.
Dimandikan di Malam 1 Suro
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Selasa (16/7) kemarin, saksi Indrajaya Februardi mengungkapkan, Djoko Susilo memiliki keris yang jumlahnya lebih dari 200 buah. "Totalnya saya lupa. Mungkin lebih dari 200 buah," kata Indra yang juga dikenal sebagai orang yang merawat benda-benda pusaka milik Djoko Susilo.
"Itu (keris) ada yang dibayar rumah di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Harganya sekitar Rp 1,6 miliar pak," lanjut Indra.
Namun, dari kesaksian Indra yang juga mantan anggota Kodam Brawijaya ada yang membuat hampir seluruh pengunjung persidangan tertawa. Termasuk Djoko Susilo yang saat itu duduk di kursi terdakwa.
Indra menceritakan saat penyidik KPK berencana menyita keris pusaka yang disimpan di rumahnya. Penyidik yang mendatangi rumahnya urung menyita keris tersebut lantaran Indra tak mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu apabila benda 'keramat' itu diambil sembarangan.
"Saya bilang ke penyidik silakan saja kalau mau menyita. Tapi saya enggak ikut-ikutan. Tapi akhirnya nggak jadi diambil," tutur Indra.
Apalagi saat Indra menceritakan, Djoko Susilo tertangkap KPK lantaran terkena sial karena dirinya lupa memandikan benda pusakanya pada malam 1 Suro.
"Saya lupa memandikan. Dan Pak Djoko keburu kena masalah," lanjut Indra yang membuat seisi ruang sidang termasuk Djoko Susilo terpingkal. (Ary/Ism)
"Mulainya sejak pangkat saya Kapten, dan waktu itu saya masih dinas di Solo," ujar Djoko Susilo gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, semalam.
Saat itu, lanjut Djoko, dirinya baru memiliki 4 keris pusaka yang masing-masing memiliki kesaktian yang berbeda. Tak hanya itu, keris-keris yang dimilikinya pun dikatakannya merupakan peninggalan kerajaan yang pernah mahsyur di Indonesia seperti Kutai Kertanegara, Mahapahit, Sriwijaya dan Tulangbawang.
"Keris macam-macam. Setiap raja itu punya kelebihan-kelebihannya. Tapi saya enggak hafal," cerita Djoko.
Djoko juga menjelaskan, setiap keris yang kini dimilikinya dalam jumlah ratusan tersebut kesaktiannya datang jika dipercaya. Karena itu, yang tidak percaya, keris pusaka itu takkan menjadi jodohnya.
"Pantangan juga ada saat merawat keris tersebut. Begitu juga, tidak sembarang orang bisa dititipkan untuk merawat (keris pusaka)," imbuhnya.
Dimandikan di Malam 1 Suro
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Selasa (16/7) kemarin, saksi Indrajaya Februardi mengungkapkan, Djoko Susilo memiliki keris yang jumlahnya lebih dari 200 buah. "Totalnya saya lupa. Mungkin lebih dari 200 buah," kata Indra yang juga dikenal sebagai orang yang merawat benda-benda pusaka milik Djoko Susilo.
"Itu (keris) ada yang dibayar rumah di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Harganya sekitar Rp 1,6 miliar pak," lanjut Indra.
Namun, dari kesaksian Indra yang juga mantan anggota Kodam Brawijaya ada yang membuat hampir seluruh pengunjung persidangan tertawa. Termasuk Djoko Susilo yang saat itu duduk di kursi terdakwa.
Indra menceritakan saat penyidik KPK berencana menyita keris pusaka yang disimpan di rumahnya. Penyidik yang mendatangi rumahnya urung menyita keris tersebut lantaran Indra tak mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu apabila benda 'keramat' itu diambil sembarangan.
"Saya bilang ke penyidik silakan saja kalau mau menyita. Tapi saya enggak ikut-ikutan. Tapi akhirnya nggak jadi diambil," tutur Indra.
Apalagi saat Indra menceritakan, Djoko Susilo tertangkap KPK lantaran terkena sial karena dirinya lupa memandikan benda pusakanya pada malam 1 Suro.
"Saya lupa memandikan. Dan Pak Djoko keburu kena masalah," lanjut Indra yang membuat seisi ruang sidang termasuk Djoko Susilo terpingkal. (Ary/Ism)