Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan saat ini telah memperoleh kandidat perusahaan BUMN yang akan mengerjakan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Kelima kandidat tersebut adalah PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya.
"Ya 5 itu lah," ungkap Dahlan saat ditemui wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Jakarta, Rabu (17/7/2013)
Meski sudah menetapkan lima kandidat, Dahlan menegaskan dirinya hingga saat ini belum menunjuk secara pasti BUMN yang akan ditugaskan menggarap jembatan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Jawa tersebut. Selain itu, Dahlan juga belum bisa memastikan sistem yang akan diterapkan dalam proses pembangunan. "Belum ada penugasannya, belum," jelas dia.
Sebelumnya, Dahlan mengungkapkan pembangunan jembatan selat Sunda kemungkinan akan dilakkan dengan membentuk konsorsium diantara perushaaan pemerintah.
Pekan ini seharusnya pemerintah sudah memutuskan dua opsi pembangunan JSS baik meliputi studi kelayakan (feasibility study/FS). Opsi pertama terkait perlu tidaknya kegiatan studi kelayakan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara opsi kedua terkait studi kelayakan akan dibangun oleh BUMN dan pemrakarsa.
Khusus untuk BUMN, keputusan penentuan perusahaan yang akan menggarap proyek besar tersebut akan ditentutak oleh Menteri BUMN. (Yas/Shd)
"Ya 5 itu lah," ungkap Dahlan saat ditemui wartawan usai menghadiri Rapat Koordinasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Jakarta, Rabu (17/7/2013)
Meski sudah menetapkan lima kandidat, Dahlan menegaskan dirinya hingga saat ini belum menunjuk secara pasti BUMN yang akan ditugaskan menggarap jembatan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Jawa tersebut. Selain itu, Dahlan juga belum bisa memastikan sistem yang akan diterapkan dalam proses pembangunan. "Belum ada penugasannya, belum," jelas dia.
Sebelumnya, Dahlan mengungkapkan pembangunan jembatan selat Sunda kemungkinan akan dilakkan dengan membentuk konsorsium diantara perushaaan pemerintah.
Pekan ini seharusnya pemerintah sudah memutuskan dua opsi pembangunan JSS baik meliputi studi kelayakan (feasibility study/FS). Opsi pertama terkait perlu tidaknya kegiatan studi kelayakan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara opsi kedua terkait studi kelayakan akan dibangun oleh BUMN dan pemrakarsa.
Khusus untuk BUMN, keputusan penentuan perusahaan yang akan menggarap proyek besar tersebut akan ditentutak oleh Menteri BUMN. (Yas/Shd)