Waspadai Lonjakan Asam Lambung Selama Puasa!

Selain diare, nyeri ulu hati juga dikeluhkan mereka yang sedang berpuasa meski tidak sampai membatalkan puasa

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 17 Jul 2013, 18:00 WIB

Selain diare, nyeri ulu hati juga dikeluhkan mereka yang sedang berpuasa. Nyeri ulu hati memang tidak sampai membatalkan puasa tapi untuk sebagian pasien nyeri ulu hati sangat mengganggu.

Rasa takut akan tidak kuat untuk berpuasa juga dialami beberapa pasien sehingga mereka tidak berani meneruskan puasanya.

"Saya menegaskan disini nyeri perut yang tidak terus-menerus mestinya tidak akan membatalkan puasa, kecuali nyeri perut yang menyebabkan muntah-muntah. Di sisi lain pasien yang datang kepada saya mengatakan bahwa keluhan sakit maagnya membaik selama puasa," ujar staf pengajar Ilmu Penyakit Dalam di FKUI/RSCM dari DR. dr. H. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH FINASIM FACP MMB.

Walau ajaran agama sudah mengajurkan agar kita berpuasa agar sehat tetapi tetap kita harus tetap memperhatikan makanan dan minuman selama buka dan sahur agar terhindar dari gangguan pencernaan dan tetap bisa melaksanakan puasa tanpa batal.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan  pada saat berpuasa, terutama setelah 6-8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala gangguan maag.

Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada 1 pekan puasa pertama dan gejala ini Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.

Pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur, serta
kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung, serta peningkatan asam lambung. Adapun pada orang yang memang punya gangguan lambung sebelumnya, puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan tepat.

Namun, jika sakit lambungnya diobati, mereka yang mempunyai sakit lambung tadi dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal umumnya. (Adb/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya