Konsumsi Listrik Jawa Bali Turun 1.200 MW Selama Ramadan

PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik di Jawa Bali selama bulan Ramadan turun 1.200 megawatt (MW).

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 18 Jul 2013, 10:52 WIB
PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik di Jawa Bali selama bulan Ramadan turun 1.200 megawatt (MW).

Direktur Operasional Jawa - Bali I.G.A Ngurah Adnyana, menyatakan pola pemakaian listrik masyarakat pada bulan puasa biasanya mengalami sedikit pergeseran.

Pada sekitar jam 17.30-20.30 waktu setempat, biasanya pemakaian listrik sedikit mengalami peningkatan dibanding pada hari biasa. Hal ini karena adanya aktivitas persiapan dan berbuka puasa serta sholat tarawih.

Begitu pula ada sedikit kenaikan pemakaian listrik pada sekitar jam 03.30 - 04.30 di mana ada aktivitas persiapan dan makan sahur.

"Beban listrik Jawa Bali turun sekitar 1.200 MW," kata Adnyana saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (18/7/2013).

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto sebelumnya menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu PLN telah gencar melakukan pemeliharaan jaringan dan gardu. Hal ini untuk memastikan kondisi infrastruktur pendukung pasokan listrik siap beroperasi dengan baik.

"Kondisi pasokan listrik selama bulan Ramadan di ibukota dan daerah-daerah secara umum cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. Hanya beberapa daerah kondisi pasokannya pas-pasan yaitu Sumatra Utara dan Kalimantan Barat, dalam arti cadangan sangat minim," kata Bambang.

Khusus untuk daerah yang cadangan dayanya minimal, lanjut dia, PLN bekerjasama dengan pelanggan besar yang juga memiliki pembangkit sendiri untuk sementara menyalakan mesin pembangkitnya khususnya pada waktu beban puncak sekitar jam 18.00 - 22.00 waktu setempat. (Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya