Hingga saat ini kita hanya mengetahui, emas -- logam mulia yang harganya tinggi dan langka -- diambil dari tambang-tambang logam mulia. Namun, tahukah Anda, asal usul logam berharga mahal itu lebih rumit dan kompleks dari yang dikira selama ini. Melibatkan peristiwa kosmik dahsyat yang diduga hanya terjadi setiap 10.000 tahun sekali.
Asal usul emas di alam semesta juga menjadi misteri di kalangan ilmuwan. Apalagi, ia tak terbentuk di dalam bintang, seperti halnya elemen lain yang lebih ringan, misalnya karbon dan besi.
Namun, misteri itu bisa jadi telah terpecahkan. Sebuah studi baru menyimpulkan, tabrakan dua bintang neutron -- ledakan bintang kecil yang berinti sangat padat -- yang mati, bisa mengkatalisasi pembentukan logam berharga itu.
"Kami mengestimasi, jumlah emas yang diproduksi dan dilepaskan selama penggabungan (tumbukan) dua bintang neutron mungkin sebesar 10 massa bulan -- cukup banyak `bling bling`," kata penulis utama studi, Edo Berger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA), seperti dikutip dari situs sains SPACE.com, Kamis (18/7/2013).
"Mengutip Carl Sagan (astronom terkemuka), kita semua berasal dari bintang. Bahkan perhiasan kita pun berasal dari tumbukan bintang."
Bagaimana Misteri Itu Terkuak?
Edo Berger dan para koleganya, mempelajari ledakan sinar gamma pendek -- salah satu kelas ledakan yang paling terang yang diketahui di alam semesta -- yang ditemukan oleh pesawat Swift milik NASA yang mengorbit Bumi, pada awal Juni lalu.
Diberi nama GRB 130603B, ledakan sinar gamma itu berlokasi sekitar 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, dan berlangsung kurang dari dua persepuluh detik. Buntut dari ledakan itu, para ilmuwan melihat ledakan tersebut memberi jalan bagi cahaya yang secara bertahap memudar, dan didominasi sinar inframerah.
Tim periset menduga kuat, sinar ledakan berasal dari "unsur-unsur radioaktif eksotis", yang berasal dari material kaya neutron yang dilepaskan ke alam semesta oleh peristiwa tumbukan bintang-bintang neutron.
"Kami sudah menemukan 'smoking gun' untuk menghubungkan ledakan sinar gamma pendek dengan tabrakan bintang neutron," kata penulis yang lain, Wen-fai Fong. "Dan itu diduga kuat sinar radioaktif dari GRB 130603B."
Proses kosmik yang rumit itu diyakini membuat emas langka, tak hanya di Bumi, tapi juga di alam semesta.
"Dengan menggabungkan perkiraan emas yang diproduksi oleh GRB tunggal yang pendek dengan jumlah ledakan yang terjadi sepanjang usia alam semesta -- semua emas dalam kosmos mungkin berasal dari semburan sinar gamma," demikian pernyataan CfA.
Dan emas di Bumi diperkirakan berasal dari peristiwa tumbukan bintang neutron di Bimasakti. Lalu dikirim ke planet manusia melalui meteor atau asteroid. Studi terbaru ini dimuat dalam jurnal Astrophysical Journal Letters. (Ein/Sss)
Asal usul emas di alam semesta juga menjadi misteri di kalangan ilmuwan. Apalagi, ia tak terbentuk di dalam bintang, seperti halnya elemen lain yang lebih ringan, misalnya karbon dan besi.
Namun, misteri itu bisa jadi telah terpecahkan. Sebuah studi baru menyimpulkan, tabrakan dua bintang neutron -- ledakan bintang kecil yang berinti sangat padat -- yang mati, bisa mengkatalisasi pembentukan logam berharga itu.
"Kami mengestimasi, jumlah emas yang diproduksi dan dilepaskan selama penggabungan (tumbukan) dua bintang neutron mungkin sebesar 10 massa bulan -- cukup banyak `bling bling`," kata penulis utama studi, Edo Berger dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics (CfA), seperti dikutip dari situs sains SPACE.com, Kamis (18/7/2013).
"Mengutip Carl Sagan (astronom terkemuka), kita semua berasal dari bintang. Bahkan perhiasan kita pun berasal dari tumbukan bintang."
Bagaimana Misteri Itu Terkuak?
Edo Berger dan para koleganya, mempelajari ledakan sinar gamma pendek -- salah satu kelas ledakan yang paling terang yang diketahui di alam semesta -- yang ditemukan oleh pesawat Swift milik NASA yang mengorbit Bumi, pada awal Juni lalu.
Diberi nama GRB 130603B, ledakan sinar gamma itu berlokasi sekitar 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, dan berlangsung kurang dari dua persepuluh detik. Buntut dari ledakan itu, para ilmuwan melihat ledakan tersebut memberi jalan bagi cahaya yang secara bertahap memudar, dan didominasi sinar inframerah.
Tim periset menduga kuat, sinar ledakan berasal dari "unsur-unsur radioaktif eksotis", yang berasal dari material kaya neutron yang dilepaskan ke alam semesta oleh peristiwa tumbukan bintang-bintang neutron.
"Kami sudah menemukan 'smoking gun' untuk menghubungkan ledakan sinar gamma pendek dengan tabrakan bintang neutron," kata penulis yang lain, Wen-fai Fong. "Dan itu diduga kuat sinar radioaktif dari GRB 130603B."
Proses kosmik yang rumit itu diyakini membuat emas langka, tak hanya di Bumi, tapi juga di alam semesta.
"Dengan menggabungkan perkiraan emas yang diproduksi oleh GRB tunggal yang pendek dengan jumlah ledakan yang terjadi sepanjang usia alam semesta -- semua emas dalam kosmos mungkin berasal dari semburan sinar gamma," demikian pernyataan CfA.
Dan emas di Bumi diperkirakan berasal dari peristiwa tumbukan bintang neutron di Bimasakti. Lalu dikirim ke planet manusia melalui meteor atau asteroid. Studi terbaru ini dimuat dalam jurnal Astrophysical Journal Letters. (Ein/Sss)