Seorang perampok amatir berkedok topeng rupanya salah mencari sasaran aksi kejahatannya. Perampok itu berpikir nenek berusia 96 tahun pemilik toko kelontong, merupakan sasaran empuk bagi kejahatan yang dilakukan pada Senin 15 Juli waktu setempat. Tapi, ternyata ia salah.
Seperti dimuat News.com.au, Kamis (18/7/2013), korbannya adalah Margaretta Wolf, yang sedang menjaga tokonya di Marshfield, Wisconsin, AS.
Tak salah jika nenek itu menyandang nama keluarga "Wolf" -- yang artinya serigala-- selama 54 tahun. Nyali dan keberanian Nenek Margaretta mirip binatang buas itu. Ia tak mau menyerahkan uangnya pada perampok yang memerintahkannya untuk membuka mesin kasir.
"Aku tidak akan membuka mesin kasir, aku tidak akan membukanya. Tapi Anda boleh mengambil semua Tootsie Rolls --sejenis permen lunak-- yang Anda inginkan, tetapi saya tidak akan membuka mesin kasir," kata Margaretta.
Namun perampok bertopeng perak dan membawa pisau itu terus mengintimidasi dan memaksa Margaretta untuk menyerahkan uangnya.
"Dia berkata (si pencuri), 'jalan ke belakang toko'. Tapi aku menjawabnya 'Aku tidak akan berjalan kemana pun, aku akan berdiri di sini (dekat kasir)'," urai Margaretta.
Lalu, Nenek Margaretta terus berdiri di dekat kasir meski si perampok amatir itu mengarahkan pisau sakunya ke wajahnya.
Sang nenek lalu ganti mengancam. "Aku akan menekan tombol, dan dalam hitungan detik seseorang akan datang ke toko ini," tutur Margaretta saat mengancam si perampok amatir.
Setelah mendengar kata-kata itu, perampok pun terlihat gelisah dan frustasi. Ia mulai melihat sekeliling, ke arah kamera keamanan di sudut. Nyalinya pun ciut, ia meraih pisau dan kabur terbirit-birit meninggalkan toko. Sepertinya ia ketakutan bakal ditangkap. Sementara Margaretta selamat dari ancaman si pencuri amatir. (Tnt/Ein)
Seperti dimuat News.com.au, Kamis (18/7/2013), korbannya adalah Margaretta Wolf, yang sedang menjaga tokonya di Marshfield, Wisconsin, AS.
Tak salah jika nenek itu menyandang nama keluarga "Wolf" -- yang artinya serigala-- selama 54 tahun. Nyali dan keberanian Nenek Margaretta mirip binatang buas itu. Ia tak mau menyerahkan uangnya pada perampok yang memerintahkannya untuk membuka mesin kasir.
"Aku tidak akan membuka mesin kasir, aku tidak akan membukanya. Tapi Anda boleh mengambil semua Tootsie Rolls --sejenis permen lunak-- yang Anda inginkan, tetapi saya tidak akan membuka mesin kasir," kata Margaretta.
Namun perampok bertopeng perak dan membawa pisau itu terus mengintimidasi dan memaksa Margaretta untuk menyerahkan uangnya.
"Dia berkata (si pencuri), 'jalan ke belakang toko'. Tapi aku menjawabnya 'Aku tidak akan berjalan kemana pun, aku akan berdiri di sini (dekat kasir)'," urai Margaretta.
Lalu, Nenek Margaretta terus berdiri di dekat kasir meski si perampok amatir itu mengarahkan pisau sakunya ke wajahnya.
Sang nenek lalu ganti mengancam. "Aku akan menekan tombol, dan dalam hitungan detik seseorang akan datang ke toko ini," tutur Margaretta saat mengancam si perampok amatir.
Setelah mendengar kata-kata itu, perampok pun terlihat gelisah dan frustasi. Ia mulai melihat sekeliling, ke arah kamera keamanan di sudut. Nyalinya pun ciut, ia meraih pisau dan kabur terbirit-birit meninggalkan toko. Sepertinya ia ketakutan bakal ditangkap. Sementara Margaretta selamat dari ancaman si pencuri amatir. (Tnt/Ein)