Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyindir kinerja Kementerian Sosial (Kemensos) yang hanya mengurusi undian berhadiah ketimbang masyarakat miskin di Indonesia.
"Sudahlah Kemensos tidak usah mengurusi undian berhadiah, sayembara. Itu kan kalau marketing perusahaan ingin mengadakan undian berhadiah harus izin Kemensos," tutur dia dalam acara Buka Puasa Bersama Menteri BUMN & Ketua Baznas di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Lebih jauh Dahlan memperkirakan saat ini warga sangat miskin di tanah air mencapai sekitar 30 juta orang. Mantan bos PLN itu berniat untuk mengatasi angka kemiskinan dengan cara radikal.
"Dari jumlah orang sangat miskin tersebut, ada 5 juta jiwa yang tidak mungkin diangkat kemiskinannya karena sudah tua, sakit-sakitan, cacat, tidak punya anak, sehingga diberi pekerjaan dan lahan pertanian pun tidak bisa tertangani," urainya.
Melihat kondisi tersebut, Dahlan menghimbau agar Kemensos dapat mengurusi masyarakat miskin tersebut. "Kemensos jangan urusin yang lain, sudah tok urusin orang miskin tersebut supaya mereka bisa dapat beras, gula atau makanan dan dokter," tukas dia.
Dahlan merinci, sebanyak 5 juta orang miskin lain tercatat tinggal di pedesaan dan tidak mempunyai lahan, dan tidak mengenyam pendidikan. Sedangkan 10 juta warga sangat miskin lain berada di wilayah perkotaan.
"Ada 3 juta lagi orang miskin yang mata pencahariannya nelayan, buruh, dan lainnya. Sedangkan 7 juta warga miskin sisanya terdiri dari pengangguran anak muda yang mau bekerja sebanyak 6 juta jiwa dan satu juta lagi yang enggan bekerja karena malas," terang dia.
Dahlan mengklaim orang miskin di Indonesia berpotensi bisa hilang apabila triliunan dana pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di bagi-bagi langsung tanpa proses birokrasi yang bertele-tele. (Fik/Ndw)
"Sudahlah Kemensos tidak usah mengurusi undian berhadiah, sayembara. Itu kan kalau marketing perusahaan ingin mengadakan undian berhadiah harus izin Kemensos," tutur dia dalam acara Buka Puasa Bersama Menteri BUMN & Ketua Baznas di Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Lebih jauh Dahlan memperkirakan saat ini warga sangat miskin di tanah air mencapai sekitar 30 juta orang. Mantan bos PLN itu berniat untuk mengatasi angka kemiskinan dengan cara radikal.
"Dari jumlah orang sangat miskin tersebut, ada 5 juta jiwa yang tidak mungkin diangkat kemiskinannya karena sudah tua, sakit-sakitan, cacat, tidak punya anak, sehingga diberi pekerjaan dan lahan pertanian pun tidak bisa tertangani," urainya.
Melihat kondisi tersebut, Dahlan menghimbau agar Kemensos dapat mengurusi masyarakat miskin tersebut. "Kemensos jangan urusin yang lain, sudah tok urusin orang miskin tersebut supaya mereka bisa dapat beras, gula atau makanan dan dokter," tukas dia.
Dahlan merinci, sebanyak 5 juta orang miskin lain tercatat tinggal di pedesaan dan tidak mempunyai lahan, dan tidak mengenyam pendidikan. Sedangkan 10 juta warga sangat miskin lain berada di wilayah perkotaan.
"Ada 3 juta lagi orang miskin yang mata pencahariannya nelayan, buruh, dan lainnya. Sedangkan 7 juta warga miskin sisanya terdiri dari pengangguran anak muda yang mau bekerja sebanyak 6 juta jiwa dan satu juta lagi yang enggan bekerja karena malas," terang dia.
Dahlan mengklaim orang miskin di Indonesia berpotensi bisa hilang apabila triliunan dana pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di bagi-bagi langsung tanpa proses birokrasi yang bertele-tele. (Fik/Ndw)