Biang Keringat, Akibat Tersumbatnya Pori-pori Kulit

Kulit Anda kasar karena bintil-bintil merah dan bintil-bintil tersebut terasa berduri? Ya, itu dinamakan biang keringat.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jul 2013, 07:03 WIB
Kulit Anda kasar karena bintil-bintil merah dan bintil-bintil tersebut terasa berduri? Ya, itu dinamakan biang keringat. Gangguan kulit ini dapat muncul dimana pun dari bagian tubuh Anda, terutama pada bagian yang lembab.

Deskripsi

Seperti dilansir Mayoclinic, Jumat (19/7/2013), biang keringat dikenal juga dengan istilah ruam panas atau miliaria. Hal ini terjadi akibat tersumbatnya saluran keringat (pori-pori) Anda yang menyebabkan keringat tidak dapat keluar dan terperangkap di bawah kulit Anda.

Biang keringat akan menimbulkan rasa gatal dan terkadang seperti berduri. Meskipun gangguan kulit ini lebih banyak dialami oleh bayi, orang dewasa juga dapat mengalaminya. Biasanya, biang keringat akan muncul di lipatan kulit dan bagian kulit yang sering bergesekan dengan pakaian yang Anda kenakan. Sedangkan, biang keringat pada bayi biasanya mucul di bagian leher, bahu, dan dada. Namun, dapat juga muncul di daerah ketiak, lipatan siku, dan pangkal paha.

Gangguan kulit ini dibagi menjadi tiga jenis dan telah diklasifikasikan berdasarkan saluran keringat yang tersumbat. Berikut jenis-jenisnya:

1. Miliaria Crystallina

Ini merupakan jenis paling ringan dari biang keringat. Biasanya, biang keringat jenis ini mempengaruhi saluran keringat di lapisan paling atas dari kulit. Lepuhan pada kulit berisi cairan dan benjolan (papula) mudah pecah merupakan tanda dari miliaria crystallina. Namun, lepuhan yang muncul di kulit tidak menimbulkan rasa gatal ataupun sakit. Biang keringat ini biasanya akan hilang dengan sendirinya, namun dapat muncul lagi ketika Anda berada di cuaca panas, lembab, dan hal ini dapat berlanjut.

2. Miliaria Rubra

Gangguan kulit ini mempengaruhi saluran keringat yang lebih dalam dan berada di lapisan luar kulit (epidermis). Biang keringat jenis ini akan muncul ketika Anda berada pada cuaca panas, lembab, atau mungkin Anda kurang istirahat. Sedangkan, bayi akan mengembangkan jenis biang keringat ini pada minggu pertama dan ketiga setelah dilahirkan. Tanda dan gejala dari niliaria rubra, antara lain:
  • Muncul benjolan merah pada kulit.
  • Terasa gatal dan berduri di daerah yang mengalami biang keringat (anhidrosis).
  • Kulit yang mengalami biang keringat sedikit atau bahkan tidak mengeluarkan keringat sama sekali dan terkadang vesikel miliaria rubra menjadi berjerawat dan kemudian disebut dengan istilah  miliaria pustulosa.
3. Miliaria Profunda

Ini merupakan jenis yang kurang umum dari biang keringat. Jenis biang keringat ini akan dialami oleh orang dewasa yang telah mengalami miliaria rubra. Biang keringat ini akan memengaruhi dermis, lapisan kulit yang lebih dalam, dan akan muncul setelah Anda melakukan aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat. Tanda dan gejala yang akan ditimbulkan, antara lain:
  • Luka berwarna seperti kulit Anda sendiri dan bentuknya seperti kulit merinding.
  • Kurang mengeluarkan keringat yang dapat menyebabkan timbulnya gejala kelelahan panas, seperti tekanan darah rendah, pusing, mual, dan denyut nadi cepat.

Meskipun biang keringat tidak membutuhkan pengobatan, namun bila dibiarkan begitu saja akan menyebabkan biang keringat bertambah parah dan menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Kulit yang mengalami biang keringat terasa lebih sakit, membengkak, berwarna kemerahan, dan terasa panas
  • Luka mengeluarkan cairan nanah
  • Kelenjar getah bening di daerah ketiak, leher, atau selangkangan mengalami pembengkakkan
  • Demam atau menggigil
  • Infeksi: Terkadang, biang keringat dapat terinfeksi oleh bakteri dan menyebabkan pustula meradang dan terasa gatal. Hal ini biasanya diakibatkan oleh keadaan kulit yang lembab, seperti penggunaan popok pada bayi.
  • Kelelahan panas
Pada cuaca panas, orang-orang yang mengalami miliaria profunda berisiko mengalami kelelahan panas. Hal ini terjadi akibat saluran keringat terblokir. Apabila Anda mengalami hal ini, tekanan darah Anda akan menjadi rendah, pusing, mual, sakit kepala, dan denyut nadi menjadi lebih cepat. Jika hal ini tidak segera diobati, Anda dapat mengalami serangan demam yang sangat tinggi dan dapat mengancam jiwa.

Gejala

Mulanya, tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh biang keringat adalah luka lecet dangkal atau dalam pada kulit. Kemudian, lama-kelamaan luka itu akan menimbulkan benjolan merah pada kulit yang mungkin terasa gatal dan seperti berduri.

Penyebab

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biang keringat akan muncul ketika saluran keringat Anda tersumbat. Hal ini mengakibatkan keringat tidak dapat menguap karena terperangkap di bawah permukaan kulit. Akibatnya, kulit mengalami peradangan dan menimbulkan bintil merah pada kulit.

Namun, belum diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan saluran keringat dapat tersumbat. Tetapi, ada beberapa faktor yang nampaknya turut menjadi penyebab tersumbatnya saluran keringat Anda:
  • Saluran keringat belum berkembang
Ketika bayi baru saja dilahirkan, saluran keringat pada kulitnya belum sepenuhnya berkembang. Hal ini dapat menyebabkan saluran keringat lebih mudah pecah dan mengakibatkan keringat terjebak di bawah permukaan kulit. Seringkali, hal ini terjadi ketika bayi berpakaian terlalu ketat dan menyebabkan suhu tubuh menjadi lebih panas. Tak hanya pada bayi yang baru lahir saja, bayi yang berada dalam inkubator juga dapat menyebabkan saluran keringat tersumbat.
  • Cuaca
Ketika cuaca panas dan lembab, biang keringat lebih mungkin muncul pada kulit Anda.
  • Aktivitas fisik
Banyak melakukan aktivitas yang dapat mengeluarkan banyak keringat memicu timbulnya biang keringat pada kulit Anda.
  • Jenis kain
Apabila Anda sering menggunakan pakaian yang bahannya tidak dapat menyerap keringat, Anda lebih mungkin mengalami biang keringat. Sebab, keringat yang keluar dari kulit Anda tidak dapat menguap dengan normal.
  • Obat-obatan
Ada beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan fungsi kelenjar keringat dan menyebabkan munculnya biang keringat. Misalnya, clonidine (catapres, duraclon, lain-lain), beta blockers dan opiat.
  • Krim dan salep
Mengoleskan krim dan salep pada kulit Anda dapat memblokir saluran keringat.

Pengobatan

Biang keringat biasanya dapat hilang dengan sendirinya dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, biang keringat juga dapat berkembang lebih parah dan tak ada salahnya bila Anda melakukan pengobatan untuk mengurangi timbulnya biang keringat pada kulit Anda. Mungkin Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini yang dapat mengurangi timbulnya biang keringat:
  • Mengurangi keringat
Ini merupakan pengobatan terbaik yang mampu mengatasi biang keringat. Ruangan ber-AC, kipas angin, dan membatasi aktifitas fisik dapat mengurangi keringat. Apabila kulit sudah menjadi dingin, biang keringat cenderung menghilang.
  • Menggunakan pakaian yang agak longgar
Hal ini memungkinkan keringat Anda dapat menguap. Selain itu, Anda juga harus selektif dengan bahan dari baju yang akan Anda kenakan. Pilihlah bahan yang mampu menyerap keringat.
  • Memastikan kulit Anda dalam keadaan kering
Hindari keadaan kulit yang lembab. Misalnya, setelah Anda mandi, keringkan seluruh badan Anda dengan handuk. Pastikan semuanya benar-benar kering dan barulah Anda mengenakan pakaian.

Memastikan area tidur Anda tidak lembab dan memiliki ventilasi udara yang baik.
Tidak menggunakan air dingin ketika mandi. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering.

Sedangkan, apabila biang keringat yang Anda alami sudah pada tahap yang lebih parah dan tidak mampu diobati, mungkin Anda dapat melakukan terapi tropikal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah terjadinya komplikasi. Terapi tropikal mencakup penggunaan:
  • Calamine lotion untuk mengurangi rasa gatal.
  • Anhidrat lanolin untuk mencegah penyumbatan saluran dan menghentikan terbentuknya luka baru pada kulit.
  • Steroid topikal. Pilihan ini dapat digunakan apabila Anda mengalami kasus yang paling serius.
Anda juga dapat menggunakan lotion kalamin atau kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal pada kulit yang teriritasi.

(Mel)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya