Membuat ulang film lama menjadi sebuah film baru untuk memuaskan para penonton dan penggemar bukanlah perkara gampang bagi para sineas di Hollywood. Jika hasil dari daur ulang gagal, maka nama baik studio, produser, sutradara bahkan hingga aktor pun menjadi taruhannya.
Kita memang sudah mengetahui bahwa tak semua film remake atau daur ulang memiliki kualitas yang sangat baik. Banyak juga diantaranya yang memiliki kualitas sangat buruk bahkan seharusnya tidak layak tayang.
Dari beberapa film klasik yang ada, teselip judul-judul baru yang sangat dharapkan oleh penggemar, namun akhirnya malah sangat tidak memuaskan setelah ditayangkan di layar lebar.
Berikut judul-judul yang dinggap oleh banyak penggemar sangat tidak memuaskan dan bahkan cenderung menghancurkan film aslinya.
1. Clash of the Titans (2010)
Siapa yang menyangka bahwa film bergaya motologi Yunani ini, masuk ke dalam jajaran remake terburuk. Kisah petualangan Perseus di dalamnya kurang menghadirkan sesuatu yang luar biasa baik dalam hal naskah maupun efek visual yang ada. Bahkan, adegan pertempuran yang disajikan lebih terlihat sulit diikuti, berantakan dan kurang menarik.
2. Godzilla (1998)
Monster raksasa buatan asli sineas Jepang ini memiliki desain baru yang sangat tidak menarik dan jauh sekali dari akar film buatan Jepang. Fans Godzilla sempat membuat plesetan dengan menyebut monster di dalam film ini sebagai GINO (Godzilla In Name Only).
Hal-hal lain yang membuat film ini bertambah buruk adalah alur ceritanya yang kurang baik, unsur ilmiah yang tidak akurat, serta dasar cerita yang tidak masuk akal. Lebih pedih lagi, pada Golden Raspberry Awards ke-19, film ini meraih piala dalam kategori Aktris Pendukung Terburuk dan Remake atau Sekuel Terburuk.
3. Psycho (1998)
Adaptasi dari film horor teka-teki karya Alfred Hitchcock yang rilis pertama pada 1960 silam ini, disulap oleh Gus van Sant menjadi sebuah film yang lebih lambat dan kaku dibandingkan dengan yang pertama.
Bahkan, beberapa adegan yang ada, hanyalah sebagai reka ulang dengan sudut pandang kamera yang berbeda. Peraih Sutradara terburuk di Golden Raspberry Awards ini juga dinilai sebagai film yang hanya membubuhi warna, mengingat versi lamanya disajikan secara hitam putih.
4. Dragon Ball Evolution (2009)
Mungkin masih banyak yang bertanya, mengapa film ini masuk ke jajaran remake, bukannya ke dalam adaptasi anime. Dikarenakan, sebelum Evolution muncul, film ini pernah dibuatkan versi live action melalui Dragon Ball: The Magic Begins karya sineas Taiwan.
Bagaimanapun, adaptasi manga Jepang karya Akira Toriyama ini memang sangat sulit jika dijadikan adaptasi. Tetapi, versi Taiwan meskipun dibilang kurang sempurna, tetapi masih dinggap mendekati jalan cerita komik. Sedangkan versi Hollywood bisa dibilang hancur. Terutama saat kita melihat karaktar Son Goku yang dijadikan anak remaja versi Amerika yang tidak terlalu polos.
5. Conan the Barbarian (2011)
Tidak pernah ada remake pahlawan barbar klasik yang sangat mengecewakan seperti Conan the Barbarian. Meskipun beberapa adegan kekerasan ditambah lebih gamblang, namun banyak dialog serta akting yang kurang baik serta efek yang tidak perlu.
6. Total Recall (2012)
Remake dari film tahun 1990 yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger ini memang menghadirkan adegan laga yang sangat luar biasa. Sayangnya film ini hancur di mata penggemar film lamanya oleh karena kurangnya unsur humor, kehalusan emosi, serta pengembangan karakter.
7. My Sassy Girl (2008)
Film yang merupakan remake dari karya sineas Korea berjenis drama ini, kurang bisa mewakili ataupun menambah keindahan dari versi aslinya. Bisa dibilang, ini merupakan salah satu remake dari Hollywood yang sangat hambar untuk dibuat.
8. Shutter (2008)
Karya yang diambil dari sineas Thailand bergenre horor ini, memiliki konsep asli yang sangat mengerikan dan mengejutkan. Bagaimana dengan versi remake karya Hollywood? Kualitas yang ada di dalamnya dianggap sangat rendah. Bahkan ada yang menilai film ini hanya cocok untuk film televisi.
9. The Invasion (2007)
Ini adalah remake dari film yang pertama kali tayang pada 1978 silam. Berjenis thriller fiksi ilmiah, The Invasion yang merupakan adaptasi dari Invasion of the Body Snatchers ini, dinilai menyimpang dari film aslinya dan memiliki mutu yang kurang bagus.
10. The Day the Earth Stood Still (2008)
Karya remake satu ini diadaptasi dari film rilisan 1951 silam, dan sayangnya memiliki hasil yang sangat buruk. Banyak hal-hal yang dinilai menyimpang serta tidak menghargai buatan sineas aslinya.(Rul)
Kita memang sudah mengetahui bahwa tak semua film remake atau daur ulang memiliki kualitas yang sangat baik. Banyak juga diantaranya yang memiliki kualitas sangat buruk bahkan seharusnya tidak layak tayang.
Dari beberapa film klasik yang ada, teselip judul-judul baru yang sangat dharapkan oleh penggemar, namun akhirnya malah sangat tidak memuaskan setelah ditayangkan di layar lebar.
Berikut judul-judul yang dinggap oleh banyak penggemar sangat tidak memuaskan dan bahkan cenderung menghancurkan film aslinya.
1. Clash of the Titans (2010)
Siapa yang menyangka bahwa film bergaya motologi Yunani ini, masuk ke dalam jajaran remake terburuk. Kisah petualangan Perseus di dalamnya kurang menghadirkan sesuatu yang luar biasa baik dalam hal naskah maupun efek visual yang ada. Bahkan, adegan pertempuran yang disajikan lebih terlihat sulit diikuti, berantakan dan kurang menarik.
2. Godzilla (1998)
Monster raksasa buatan asli sineas Jepang ini memiliki desain baru yang sangat tidak menarik dan jauh sekali dari akar film buatan Jepang. Fans Godzilla sempat membuat plesetan dengan menyebut monster di dalam film ini sebagai GINO (Godzilla In Name Only).
Hal-hal lain yang membuat film ini bertambah buruk adalah alur ceritanya yang kurang baik, unsur ilmiah yang tidak akurat, serta dasar cerita yang tidak masuk akal. Lebih pedih lagi, pada Golden Raspberry Awards ke-19, film ini meraih piala dalam kategori Aktris Pendukung Terburuk dan Remake atau Sekuel Terburuk.
3. Psycho (1998)
Adaptasi dari film horor teka-teki karya Alfred Hitchcock yang rilis pertama pada 1960 silam ini, disulap oleh Gus van Sant menjadi sebuah film yang lebih lambat dan kaku dibandingkan dengan yang pertama.
Bahkan, beberapa adegan yang ada, hanyalah sebagai reka ulang dengan sudut pandang kamera yang berbeda. Peraih Sutradara terburuk di Golden Raspberry Awards ini juga dinilai sebagai film yang hanya membubuhi warna, mengingat versi lamanya disajikan secara hitam putih.
4. Dragon Ball Evolution (2009)
Mungkin masih banyak yang bertanya, mengapa film ini masuk ke jajaran remake, bukannya ke dalam adaptasi anime. Dikarenakan, sebelum Evolution muncul, film ini pernah dibuatkan versi live action melalui Dragon Ball: The Magic Begins karya sineas Taiwan.
Bagaimanapun, adaptasi manga Jepang karya Akira Toriyama ini memang sangat sulit jika dijadikan adaptasi. Tetapi, versi Taiwan meskipun dibilang kurang sempurna, tetapi masih dinggap mendekati jalan cerita komik. Sedangkan versi Hollywood bisa dibilang hancur. Terutama saat kita melihat karaktar Son Goku yang dijadikan anak remaja versi Amerika yang tidak terlalu polos.
5. Conan the Barbarian (2011)
Tidak pernah ada remake pahlawan barbar klasik yang sangat mengecewakan seperti Conan the Barbarian. Meskipun beberapa adegan kekerasan ditambah lebih gamblang, namun banyak dialog serta akting yang kurang baik serta efek yang tidak perlu.
6. Total Recall (2012)
Remake dari film tahun 1990 yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger ini memang menghadirkan adegan laga yang sangat luar biasa. Sayangnya film ini hancur di mata penggemar film lamanya oleh karena kurangnya unsur humor, kehalusan emosi, serta pengembangan karakter.
7. My Sassy Girl (2008)
Film yang merupakan remake dari karya sineas Korea berjenis drama ini, kurang bisa mewakili ataupun menambah keindahan dari versi aslinya. Bisa dibilang, ini merupakan salah satu remake dari Hollywood yang sangat hambar untuk dibuat.
8. Shutter (2008)
Karya yang diambil dari sineas Thailand bergenre horor ini, memiliki konsep asli yang sangat mengerikan dan mengejutkan. Bagaimana dengan versi remake karya Hollywood? Kualitas yang ada di dalamnya dianggap sangat rendah. Bahkan ada yang menilai film ini hanya cocok untuk film televisi.
9. The Invasion (2007)
Ini adalah remake dari film yang pertama kali tayang pada 1978 silam. Berjenis thriller fiksi ilmiah, The Invasion yang merupakan adaptasi dari Invasion of the Body Snatchers ini, dinilai menyimpang dari film aslinya dan memiliki mutu yang kurang bagus.
10. The Day the Earth Stood Still (2008)
Karya remake satu ini diadaptasi dari film rilisan 1951 silam, dan sayangnya memiliki hasil yang sangat buruk. Banyak hal-hal yang dinilai menyimpang serta tidak menghargai buatan sineas aslinya.(Rul)