Belum sebulan berjalan, penerapan tarif progresif bagi pengguna KRL di Jabodetabek mulai menemui masalah. Beberapa gate atau pintu gerbang mengalami kerusakan. Bahkan kerusakan diakibatkan oleh para pengguna jasa kereta api.
Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan, selain disebabkan oleh sistem, kerusakan gate juga tak lepas dari perilaku penumpang yang tidak bertanggung jawab.
Advertisement
"Oknum penumpang menyelipkan permen karet pada slot gate out atau memasukkan kartu yang ujungnya telah sengaja dibakar sehingga membuat gate tersebut macet," katanya di Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Hal itu sudah terjadi di beberapa stasiun, seperti di Stasiun Cilebut, Bojong Gede, Citayam dan Pondok Cina. Pihaknya juga pernah menangkap satu orang penumpang yang terbukti melakukan pengerusakan.
"Pernah tertangkap satu, tapi karena terlalu muda hanya kami berikan peringatan," lanjutnya.
Kejadian terakhir ditemukan di Stasiun Pondok Cina. Pelakunya seorang ibu-ibu. Eva mengungkap sang ibu memasukan kartu yang ujungnya dibakar. Akibatnya gate menjadi macet.
"Saat petugas fokus pada gate yang macet serta antrean panjang, dia langsung kabur," ungkap Eva.
Untuk itu, pihaknya mengajak pengguna jasa ikut menjaga perangkat e-ticketing seperti gate in/out di stasiun dan tidak melalukan tindakan vandalisme atau pengerusakan pada perangkat-perangkat tersebut. (Don/Mut)