Wiranto: Kegigihan Setan Patut Dicontoh

Kalau setan gigih ganggu manusia nggak pernah menyerah begitupula dengan para kader yang tak berhenti mengajak masyarakat pilih Hanura.

oleh Riski Adam diperbarui 20 Jul 2013, 19:04 WIB
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Jendral TNI (Purn) Wiranto mengatakan umat manusia memang tidak boleh mencontoh perbuatan setan yang selalu berbuat jahat di muka bumi ini. Namun, Ia berendapat kegigihan setan dalam menggoda manusia patut dicontoh.

"Kemarin saya tertarik dengan tausiyah oleh ustaz yang tidak terkenal di Kalimantan Barat saat Safari Ramadan. Kata dia, manusia kalau bertanding secara kesetanan itu bagus. Memang masunsia tidak boleh ikut setan, itu jahat. Tapi kalau setan mengganggu manusia nggak pernah menyerah.  Nggak pernah berhenti. Nah Kegigihannya itu yang patut dicontoh dalam pertandingan. Saya setuju harus begitu," kata Wiranto saat buka puasa bersama di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).

Namun, Wiranto yang juga mendeklarasikan diri menjadi Capres berpasangan dengan Hary Tanoesudibjo itu mengingatkan setan tidak pernah saling menjatuhkan di antara para setan, yang ada hanya menggoda manusia saja.

"Nggak pernah ada itu kuntilanak mengganggu tuyul atau genderuwu menganggu pocong. Masing-masing menghormati profesinya," tutur Wiranto yang disambut gelak tawa oleh para undangan.

Selain itu, mantan Panglima TNI itu menambahkan setan dalam menggoda manusia tidak hanya bekerja secara individual saja, tetapi juga bisa bekerja secara berkelompok. Apalagi, setan menganggu manusia juga tidak pernah meminta imbalan.

Karena itu, ia mengajak seluruh kader dan calon anggota legislatif untuk berjuang dengan gigih dalam mendapatkan dukungan dari masyarakat tanpa meminta imbalan sedikit pun. Sehingga Partai Hanura bisa meraih kursi terbanyak dalam Pemilu 2014 mendatang.

"Intinya kita kesetanan boleh dalam pertandingan, tapi jangan ikut setan yang bersifat jahat. Waktu masih ada, pertandingan masih ada waktu, kita up grade perjuangan kita. Waktu yang tersedia manfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebab kalau sudah bertanding tidak ada waktu untuk menyesali. Berhasil atau tidak merupakan buah perjuangan yang maksimal dalam kesetanan tadi," tukas Wiranto. (Adi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya