Tim voli pantai putera Indonesia gagal meneruskan langkah di Kejuaraan Dunia Voli Pantai di bawah usia 19 tahun di Porto, Portugal. Tim Indonesia yang diperkuat M. Ashfiya dan Rendy Licardo, terhenti di babak utama, ketika mereka dikalahkan tim dari Republik Ceko.
Sebelumnya Indonesia membukukan kemenangan dari Selandia Baru dan tim tuan rumah, Portugal, di babak kualifikasi. "Ashfiya dan Rendy, yang saat ini memegang peringkat pertama Asia U-21, bermain lepas selama babak kualifikasi," kata Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni, Senin (22/7/2013).
Prestasi ini tergolong mengejutkan untuk tingkat dunia. Pasalnya, di laga putera jarang sekali tim yang baru pertama kali tampil dapat mengalahkan dua tim secara berturut-turut.
Menurut Rendy Licardo, postur tubuh mereka berdua memang tidak setinggi pebola voli pantai Eropa. Tapi, kemampuan melompat dan teknik bermain, yang diasah setiap hari, membantu mereka bermain dengan baik dan percaya diri.
Sebelumnya, Rendy dan Ashfiya meraih prestasi gemilang di tingkat Asia ketika mereka menjadi juara pertama U-21 di India pada 2012 lalu. Menurut pelatih, Slamet Mulyanto, target sesungguhnya bagi Rendy dan Ashfiya adalah menjadi juara dalam Kejuaraan Youth Olympic di China tahun depan. Pengalaman tanding di Porto tahun ini menjadi bekal yang sangat berharga untuk mereka berdua.
Dari hasil kejuaraan ini, Rendy dan Ashfiya, menduduki peringkat ke-17 dunia U-19, bersama-sama dengan tim dari Australia, Brasil, Kanada, Latvia, Nikaragua, dan Portugal.
Gelar juara tahun ini direbut tim Jerman, Reichert dan Wickler. Sementara di laga puteri, medali emas direbut tim Brasil, Eduarda Lisboa dan Taina Bigi, yang dikenal tangguh. (Ant/*)
Sebelumnya Indonesia membukukan kemenangan dari Selandia Baru dan tim tuan rumah, Portugal, di babak kualifikasi. "Ashfiya dan Rendy, yang saat ini memegang peringkat pertama Asia U-21, bermain lepas selama babak kualifikasi," kata Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni, Senin (22/7/2013).
Prestasi ini tergolong mengejutkan untuk tingkat dunia. Pasalnya, di laga putera jarang sekali tim yang baru pertama kali tampil dapat mengalahkan dua tim secara berturut-turut.
Menurut Rendy Licardo, postur tubuh mereka berdua memang tidak setinggi pebola voli pantai Eropa. Tapi, kemampuan melompat dan teknik bermain, yang diasah setiap hari, membantu mereka bermain dengan baik dan percaya diri.
Sebelumnya, Rendy dan Ashfiya meraih prestasi gemilang di tingkat Asia ketika mereka menjadi juara pertama U-21 di India pada 2012 lalu. Menurut pelatih, Slamet Mulyanto, target sesungguhnya bagi Rendy dan Ashfiya adalah menjadi juara dalam Kejuaraan Youth Olympic di China tahun depan. Pengalaman tanding di Porto tahun ini menjadi bekal yang sangat berharga untuk mereka berdua.
Dari hasil kejuaraan ini, Rendy dan Ashfiya, menduduki peringkat ke-17 dunia U-19, bersama-sama dengan tim dari Australia, Brasil, Kanada, Latvia, Nikaragua, dan Portugal.
Gelar juara tahun ini direbut tim Jerman, Reichert dan Wickler. Sementara di laga puteri, medali emas direbut tim Brasil, Eduarda Lisboa dan Taina Bigi, yang dikenal tangguh. (Ant/*)
