Bos Para Pengusaha Minta Pelabuhan Ekspor-Impor Dipisah

Apindo menilai keberadaan pelabuhan Tanjung Priok saat ini sudah tak mampu lagi memonopoli kegiatan ekspor-impor Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2013, 19:14 WIB
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mendesak pemisahan pelabuhan khusus untuk ekspor dan impor barang. Keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta saat ini dianggap sudah tidak mampu lagi memonopoli 70% kegiatan ekspor dan impor Indonesia.

"Kami minta perlunya pelabuhan yang lebih besar, atau apakah Tanjung Priok itu akan dipakai untuk ekspor atau impor saja, dan nanti ada pelabuhan lain juga yang dikhususkan untuk satu kegiatan itu," ujarnya usai bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013).

Menurut Sofjan, dari hasil pertemuan dengan Menperin, pemerintah menyatakan telah setuju dengan upaya percepatan pelabuhan baru diwilayah Cilamaya, Karawang, Jawa Barat sebagai jalan keluar dari ide pemisahan pelabuhan tersebut. Keberadaan pelabunan ini diperlukan agar industri-industri terutama di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta benar-benar mempunyai jalur khusus untuk melakukan kegiatan ekpor lebih banyak.

"Disini pemerintah akan memprioritaskan untuk mempercepat itu," lanjutnya.

Terkait penumpukan sekitar 4 ribu kontainer di Pelabuhan Tanjung Barat , Sofjan menyatakan akan berdialog dengan para pengusaha pemilik kontainer, untuk bekerjasama dengan aparat bea cukai guna segera memindahkan kontainer-kontainer tersebut.

"Bea cukai akan membantu pemeriksaannya supaya lebih cepat kalau bisa pemeriksaannya dilakukan dipabrik-pabrik itu sendiri. Ini bisa melakukan pemeriksaannya langsung digudang, jadi dari kapal langsung naik tidak perlu lagi berhenti di pelabuhan tanjung priok. Nanti dilihat mana yang sudah lama atau yg masih baru," tandasnya.(Dny/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya