Kanaya Tabitha mengaku belum tahu kalau telah dilaporkan balik Ketua HIPMI Kalimantan Timur, Priskilla Eva Lianitha, ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pemerasan. Seandainya benar pun, menurutnya, laporan itu hanya mengada-ada.
"Aku nggak tahu pasti (sudah dilaporkan). Nggak ada komunikasi dan belum ada panggilan juga. Tapi menurut saya dasar dan bukti (laporan) itu nggak jelas," katanya saat dihubungi Senin (22/7/2013)
Kanaya menilai, Eva tidak konsisten dalam kasus ini. Soalnya, kata dia, Eva pernah membuat surat pernyataan akan membayar baju-baju yang sudah dibeli darinya seharga Rp130 juta.
"Jadi jumlah itu yang aku tagih ke dia. Aku tunggu itikad baik sampai 24 Juni, tapi tetap tidak ada. Terus kenapa dia bilang ini pemerasan," ujarnya.
Parahnya lagi, lanjut Kanaya, selain enggan membayar, baju-baju tersebut hingga kini masih berada ditangan Eva. "Jadi kalau dia orang baik, mana buktinya," ucapnya.
Kasus ini bermula saat Kanaya menuding Eva telah melakukan penipuan dan penggelapan dengan melaporkan ke Polda Metro Jaya. Dari pengakuan Kanaya, Eva tak membayar baju dan perhiasan yang sudah dibeli darinya. (Fei)
"Aku nggak tahu pasti (sudah dilaporkan). Nggak ada komunikasi dan belum ada panggilan juga. Tapi menurut saya dasar dan bukti (laporan) itu nggak jelas," katanya saat dihubungi Senin (22/7/2013)
Kanaya menilai, Eva tidak konsisten dalam kasus ini. Soalnya, kata dia, Eva pernah membuat surat pernyataan akan membayar baju-baju yang sudah dibeli darinya seharga Rp130 juta.
"Jadi jumlah itu yang aku tagih ke dia. Aku tunggu itikad baik sampai 24 Juni, tapi tetap tidak ada. Terus kenapa dia bilang ini pemerasan," ujarnya.
Parahnya lagi, lanjut Kanaya, selain enggan membayar, baju-baju tersebut hingga kini masih berada ditangan Eva. "Jadi kalau dia orang baik, mana buktinya," ucapnya.
Kasus ini bermula saat Kanaya menuding Eva telah melakukan penipuan dan penggelapan dengan melaporkan ke Polda Metro Jaya. Dari pengakuan Kanaya, Eva tak membayar baju dan perhiasan yang sudah dibeli darinya. (Fei)
