Sedikitnya 500 napi, termasuk petinggi Al Qaeda melarikan diri dari 2 penjara Irak setelah terjadi serangan kelompok militan yang menewaskan 34 orang -- yang terdiri dari 13 petugas dan 21 narapidana (napi).
Anggota Dewan Irak urusan pertahanan dan keamanan negara, Hakem al-Zamili menyatakan, sekitar 500 napi melarikan diri dari Lapas Abu Ghraib. Kemudian sekitar 500 sampai 1.000 napi kabur dari Lapas Taji.
Dia mengungkap bagaimana para napi kabur. Awalnya terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata di 2 lapas. Mereka menyerang 2 lapas tersebut menggunakan bom mobil.
"Para penyerang meledakkan bom yang diledakkan dari jarak jauh. Kemudian Lapas Abu Ghraib dan Taji rusuh. Setelah itu para napi memanfaatkan kerusuhan tersebut untuk melarikan diri," jelas Zamili yang dimuat Al Arabiya, Selasa (23/7/2013).
Menurut Zamili, semua ini terjadi karena kelalaian petugas lapas. Para napi teroris Al Qaeda seharusnya dijaga ekstraketat.
"Ada kelemahan pada sistem keamanan lapas. Petugas lapas bertanggung jawab penuh," ucap Zamili.
Lebih lanjut, Zamili juga menduga telah terjadi kongkalikong antara napi dan sipir lapas. Sehingga para napi memiliki akses untuk melarikan diri. "Hal ini tak mungkin bisa terjadi jika tak ada yang kolusi," ujarnya.
Sebelum para napi kabur, Kementerian Hukum Irak mengumumkan telah terjadi ledakan bom bunuh diri sebanyak 9 kali di antara 2 lapas, pada Minggu 21 Juli kemarin.
"Di antaranya ada yang menggunakan 3 mobil. Juga ada yang melemparkan senjata mortir," demikian pengumuman tersebut.
Penjaga lapas yang tidak disebutkan namanya menyatakan, "Jelas bahwa serangan teroris itu dilakukan oleh Al Qaeda untuk membebaskan terpidana teroris kelompok tersebut."
Dalam lansiran BBC, Lapas Abu Ghraib dulunya digunakan untuk menyiksa penentang rezim Saddam Hussein. Nama penjara ini kembali terangkat setelah muncul foto-foto yang diterbitkan tahun 2004 yang menunjukkan para tahanan disiksa oleh pengawal Amerika Serikat. (Riz/Ein)
Terkuak! Cara Napi Al Qaeda Kabur dari Lapas Irak: Pakai Bom
Sedikitnya 500 napi, termasuk petinggi Al Qaeda melarikan diri dari 2 penjara Irak.
diperbarui 23 Jul 2013, 13:09 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BYD Luncurkan Baterai Listrik Baru untuk Mesin Konstruksi
Pengakuan Sopir Pikap Tabrak Bayi hingga Tewas di Jaksel: Lawan Arah Ikuti Google Maps
Membandingkan Return of Investment Bitcoin, Emas, dan IHSG
IHSG Akhir Tahun Berpeluang Tembus 7.300, Saham-Saham Ini Menarik Diburu
Daya Tarik Gubak Hills, Destinasi Menarik untuk Menikmati Pemandangan Kota di Lampung
3 Resep Nasi Goreng Bawang Putih yang Gurih untuk Lengkapi Kumpul Keluarga di Akhir Pekan
Terhambat Dalam Perburuan Gyokeres, Arsenal Berpaling ke 2 Kandidat Lain
6 Strategi Ampuh Dapat Pekerjaan Impian di Tengah Badai PHK
30 November 2018: Presiden AS ke-41 George H. W. Bush Meninggal Dunia
Tampil Cemerlang di Manchester United, Pemain Ini Malah Dikritik Ruben Amorim Gaya Mainnya
Cara Mudah agar Aktivitas Sehari-hari Bernilai Amal Saleh, Berbuah Rahmat Allah Kata UAH
Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi, Basarnas Buat Jalur Evakuasi