Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin meminta maaf atas insiden yang menimpa anak buahnya, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat Anggiat Togatorop. Togatorop menghardik seorang penyapu jalan yang sedang diwawancara mengenai gaji petugas kebersihan usai berbuka puasa di Diorama Monas, pada Jumat 19 Juli lalu.
"Saya tahu kekurangan saya belum dapat memimpin dengan baik, untuk itu saya minta maaf dan akan terus bekerja dengan baik. Kritikan ini saya terima untuk perbaiki kinerja dinas kami," ujar Unu saat dihubungi wartawan, Selasa (23/7/2013).
Unu juga mengatakan belum mengklarifikasi langsung mengenai insiden tersebut kepada Toga. Karena saat ini masih fokus menyelesaikan persoalan pembersihan sampah di sungai-sungai dan di beberapa titik di kota Jakarta. Namun, ia tetap akan memanggil Togatorop untuk dimintai keterangan. Dia berjanji akan memberi sanksi kepada bawahannya itu bila terbukti bersalah.
"Ya saya harus memikirkan persoalan yang lebih besar. Bukan berarti saya anggap kecil persoalan ini tetapi saya lebih menunggu sikap pro-aktif dari Kasudin itu. Tapi sanksi jelas, bisa berupa teguran lisan, pergeseran jabatan dan pemecatan. Itu ada tahapannya, yang berhak mecat atau tidak itu kewenangannya di Balaikota," kata Unu.
Unu mengaku mendapat informasi tentang adanya kejadian itu dari orang kepercayaannya. Setelah itu, Unu kemudian mengumpulkan suku dinas dan jajaran lainnya untuk lebih meningkatkan penanganan sampah dan petugas kebersihan. Selain itu, tentang adanya petugas kebersihan yang mengeluhkan honor yang rendah, ia meminta bawahannya agar tidak melakukan pemotongan gaji.
"Ada beberapa hal disana, saya minta kepada semua jajaran haram hukumnya memotong gaji petugas kebersihan 1 rupiah pun," kata Unu. (Sul/Ism)
"Saya tahu kekurangan saya belum dapat memimpin dengan baik, untuk itu saya minta maaf dan akan terus bekerja dengan baik. Kritikan ini saya terima untuk perbaiki kinerja dinas kami," ujar Unu saat dihubungi wartawan, Selasa (23/7/2013).
Unu juga mengatakan belum mengklarifikasi langsung mengenai insiden tersebut kepada Toga. Karena saat ini masih fokus menyelesaikan persoalan pembersihan sampah di sungai-sungai dan di beberapa titik di kota Jakarta. Namun, ia tetap akan memanggil Togatorop untuk dimintai keterangan. Dia berjanji akan memberi sanksi kepada bawahannya itu bila terbukti bersalah.
"Ya saya harus memikirkan persoalan yang lebih besar. Bukan berarti saya anggap kecil persoalan ini tetapi saya lebih menunggu sikap pro-aktif dari Kasudin itu. Tapi sanksi jelas, bisa berupa teguran lisan, pergeseran jabatan dan pemecatan. Itu ada tahapannya, yang berhak mecat atau tidak itu kewenangannya di Balaikota," kata Unu.
Unu mengaku mendapat informasi tentang adanya kejadian itu dari orang kepercayaannya. Setelah itu, Unu kemudian mengumpulkan suku dinas dan jajaran lainnya untuk lebih meningkatkan penanganan sampah dan petugas kebersihan. Selain itu, tentang adanya petugas kebersihan yang mengeluhkan honor yang rendah, ia meminta bawahannya agar tidak melakukan pemotongan gaji.
"Ada beberapa hal disana, saya minta kepada semua jajaran haram hukumnya memotong gaji petugas kebersihan 1 rupiah pun," kata Unu. (Sul/Ism)