Dituduh sebagai penipu pengusaha properti London, wanita yang mengaku salah satu 'putri Arab Saudi' bernama Sara Al Amoudi membantahnya. Ia malah mengklaim dirinya sangat kaya, karena bisa menghabiskan hampir 1 juta poundsterling atau sekitar Rp 15,6 miliar dalam 2 bulan terakhir hanya untuk membeli parfum.
Seperti dimuat dalam Daily Mail, Rabu (24/7/2013), kasus yang menjerat Sara si 'putri Arab' itu pun akhirnya dibawa ke meja hijau. Namun saat dimintai keterangan oleh pihak pengadilan, Sara tetap bersikeras dirinya adalah wanita kaya dari Arab. Meskipun pengusaha properti yang menggugatnya terus melakukan 'penyerangan' yang memperburuk citranya.
Si penggugat menuduh Sara adalah pelacur Ethiopia yang tak punya uang, dan berlagak menjadi putri Arab untuk menipu pengusaha properti London milik pengembang Amanda Clutterbuck dan Ian Paton atas flat-flat mewah senilai 14 juta poundsterling atau sekitar Rp 219 miliar.
Tapi pada persidangan Selasa 23 Juli waktu setempat, putri misterius --yang usianya diperkirakan antara 31 dan 45 tahun-- itu menangis di pengadilan saat meyakinkan hakim dirinya tak pernah menjadi pelacur miskin.
"Aku benar-benar memiliki kekayaan asli, dan bisa membuktikannya melalui belanja mahal itu," tuturnya.
Bahkan saat tiba di Pengadilan London, Sara menggunakan mobil mewah Rolls Royce berplat nomor 'HRH'.
Berbalut burka dan menutupi wajahnya menggunakan cadar, serta menggunakan sepatu high heels setinggi 12 cm.
"Aku kecanduan belanja dan butuh bantuan medis untuk menghilangkan kebiasaan itu," ungkap Sara kepada hakim Sarah Asplin.
"Aku memiliki masalah dengan belanja - aku sudah pergi ke dokter. Dalam 2 bulan terakhir, untuk membeli parfum seharga 1 juta poundsterling (Rp 15,6 miliar). Aku bisa menunjukkan gambar-gambarnya," ujarnya.
Meski telah hadir di pengadilan, namun wajahnya yang tersembunyi di balik cadar membuat banyak orang khawatir. Hakim pun akhirnya menyarankan ia membuka cadarnya di kotak saksi, tapi bisa menyembunyikan wajahnya dari pengunjung pengadilan lain.
Ditipu
Meski diklaim melakukan penipuan, namun Sara justru memutarbalikkan tuduhan tersebut kepada penggugatnya. Ia mengaku dirinyalah yang ditipu.
Awalnya, Sara mengaku berselingkuh dengan pria bernama Paton (45) yang merupakan mitra bisnis sekaligus kekasihnya di bidang properti London, Clutterbuck (56). Paton kemudian sempat meminjam uang padanya, dan mencuri 5 juta poundsterling atau sekitar Rp 78,2 miliar dari uang sakunya, yang dikirimkan orangtuanya dari Arab Saudi.
Lalu Sara menegaskan 6 flat eksklusif di Knightsbridge dan Chelsea atas namanya, merupakan pembayaran untuk uang yang dicuri dan dipinjaman Paton kepadanya saat memadu kasih diam-diam.
Tapi Paton dan Clutterbuck malah mengatakan mereka ditipu Sara, yang berpura-pura mengaku memiliki uang jutaan untuk berinvestasi di proyek properti -- yang mengaku sebagai istri yang terasing dari Raja Arab Saudi Abdullah (88)-- dan menuntut 14 juta poundsterling atau sekitar Rp 219 miliar darinya.
Sara pun membela diri dengan mengatakan kekasih gelapnya, Paton yang justru mengambil keuntungan darinya. Ia menuduh Clutterbuck berbohong tentangnya.
"Mereka bilang aku seorang pelacur. Itu tidak benar. Aku bersumpah demi Allah, aku bukan pembohong. Paton adalah seorang pengguna narkoba. Dia membantah membeli kokain," paparnya.
Terasing
Dalam persidangan itu, Sara juga bersumpah dirinya wanita jujur yang diberikan keluarganya 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 156 miliar secara tunai oleh keluarganya dalam dekade terakhir. Sebab dirinya diasingkan oleh keluarganya di Arab.
"Di Arab Saudi, aku dianggap seperti penjahat, karena berzinah, sehingga keluargaku harus mengirim uang saku untukku di sini," jelas Sara.
Sara mengaku ia menikah pada usia 13 tahun, dengan pria yang tak mau disebutkan namanya. Namun pria itu justru kini menjadi ancaman terhadap kehidupan dirinya dan putrinya yang berusia 13 tahun.
Uang kiriman orangtuanya itu ia simpan di bawah tempat tidurnya, dan mempercayakan Paton untuk menyimpan setengah uangnya. Sebab ia bermasalah dengan belanja yang terlalu berlebihan.
"Aku takut kecanduanku akan menghabiskan uangku. Aku bisa dengan mudah menghabiskan 50-100 ribu poundsterling (Rp 782 juta-1,5 miliar) dalam sekali belanja," terang Sara.
Sebab ia sempat khilaf dengan membelanjakan 100 ribu dan 400 ribu poundsterling atau Rp 1,5 miliar dan Rp 6,2 miliar untuk 2 karpet di bawah tempat tidurnya. (Tnt/Sss)
Seperti dimuat dalam Daily Mail, Rabu (24/7/2013), kasus yang menjerat Sara si 'putri Arab' itu pun akhirnya dibawa ke meja hijau. Namun saat dimintai keterangan oleh pihak pengadilan, Sara tetap bersikeras dirinya adalah wanita kaya dari Arab. Meskipun pengusaha properti yang menggugatnya terus melakukan 'penyerangan' yang memperburuk citranya.
Si penggugat menuduh Sara adalah pelacur Ethiopia yang tak punya uang, dan berlagak menjadi putri Arab untuk menipu pengusaha properti London milik pengembang Amanda Clutterbuck dan Ian Paton atas flat-flat mewah senilai 14 juta poundsterling atau sekitar Rp 219 miliar.
Tapi pada persidangan Selasa 23 Juli waktu setempat, putri misterius --yang usianya diperkirakan antara 31 dan 45 tahun-- itu menangis di pengadilan saat meyakinkan hakim dirinya tak pernah menjadi pelacur miskin.
"Aku benar-benar memiliki kekayaan asli, dan bisa membuktikannya melalui belanja mahal itu," tuturnya.
Bahkan saat tiba di Pengadilan London, Sara menggunakan mobil mewah Rolls Royce berplat nomor 'HRH'.
Berbalut burka dan menutupi wajahnya menggunakan cadar, serta menggunakan sepatu high heels setinggi 12 cm.
"Aku kecanduan belanja dan butuh bantuan medis untuk menghilangkan kebiasaan itu," ungkap Sara kepada hakim Sarah Asplin.
"Aku memiliki masalah dengan belanja - aku sudah pergi ke dokter. Dalam 2 bulan terakhir, untuk membeli parfum seharga 1 juta poundsterling (Rp 15,6 miliar). Aku bisa menunjukkan gambar-gambarnya," ujarnya.
Meski telah hadir di pengadilan, namun wajahnya yang tersembunyi di balik cadar membuat banyak orang khawatir. Hakim pun akhirnya menyarankan ia membuka cadarnya di kotak saksi, tapi bisa menyembunyikan wajahnya dari pengunjung pengadilan lain.
Ditipu
Meski diklaim melakukan penipuan, namun Sara justru memutarbalikkan tuduhan tersebut kepada penggugatnya. Ia mengaku dirinyalah yang ditipu.
Awalnya, Sara mengaku berselingkuh dengan pria bernama Paton (45) yang merupakan mitra bisnis sekaligus kekasihnya di bidang properti London, Clutterbuck (56). Paton kemudian sempat meminjam uang padanya, dan mencuri 5 juta poundsterling atau sekitar Rp 78,2 miliar dari uang sakunya, yang dikirimkan orangtuanya dari Arab Saudi.
Lalu Sara menegaskan 6 flat eksklusif di Knightsbridge dan Chelsea atas namanya, merupakan pembayaran untuk uang yang dicuri dan dipinjaman Paton kepadanya saat memadu kasih diam-diam.
Tapi Paton dan Clutterbuck malah mengatakan mereka ditipu Sara, yang berpura-pura mengaku memiliki uang jutaan untuk berinvestasi di proyek properti -- yang mengaku sebagai istri yang terasing dari Raja Arab Saudi Abdullah (88)-- dan menuntut 14 juta poundsterling atau sekitar Rp 219 miliar darinya.
Sara pun membela diri dengan mengatakan kekasih gelapnya, Paton yang justru mengambil keuntungan darinya. Ia menuduh Clutterbuck berbohong tentangnya.
"Mereka bilang aku seorang pelacur. Itu tidak benar. Aku bersumpah demi Allah, aku bukan pembohong. Paton adalah seorang pengguna narkoba. Dia membantah membeli kokain," paparnya.
Terasing
Dalam persidangan itu, Sara juga bersumpah dirinya wanita jujur yang diberikan keluarganya 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 156 miliar secara tunai oleh keluarganya dalam dekade terakhir. Sebab dirinya diasingkan oleh keluarganya di Arab.
"Di Arab Saudi, aku dianggap seperti penjahat, karena berzinah, sehingga keluargaku harus mengirim uang saku untukku di sini," jelas Sara.
Sara mengaku ia menikah pada usia 13 tahun, dengan pria yang tak mau disebutkan namanya. Namun pria itu justru kini menjadi ancaman terhadap kehidupan dirinya dan putrinya yang berusia 13 tahun.
Uang kiriman orangtuanya itu ia simpan di bawah tempat tidurnya, dan mempercayakan Paton untuk menyimpan setengah uangnya. Sebab ia bermasalah dengan belanja yang terlalu berlebihan.
"Aku takut kecanduanku akan menghabiskan uangku. Aku bisa dengan mudah menghabiskan 50-100 ribu poundsterling (Rp 782 juta-1,5 miliar) dalam sekali belanja," terang Sara.
Sebab ia sempat khilaf dengan membelanjakan 100 ribu dan 400 ribu poundsterling atau Rp 1,5 miliar dan Rp 6,2 miliar untuk 2 karpet di bawah tempat tidurnya. (Tnt/Sss)