Pedagang Malas Jualan Daging Bulog, Kenapa?

Upaya Perum Bulog memasok daging sapi impor ternyata masih belum membuahkan hasil. Harga daging sapi di pasaran masih belum juga turun.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jul 2013, 14:01 WIB
Upaya Perum Bulog memasok daging sapi impor ke pasar ternyata masih belum membuahkan hasil. Harga daging sapi di pasaran masih belum juga turun.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di Pasar PD Jaya Mampang, Kamis (25/7/2013), harga daging sapi masih bertahan di harga Rp 100 ribu per kilogram.

"Di sini harga masih sama kaya kemarin-kemarin, Rp 100 ribu per kg. Belum ada penurunan sama sekali," ujar pedagang di pasar Mampang, Soleh.

Pria berusia 58 tahun itu mengatakan, daging impor yang digelontorkan oleh Perum Bulog tidak akan mempengaruhi harga jual dan tingkat penjualan para pedagang. Menurutnya daging impor yang berbentuk frozen beef tidak banyak diminati oleh konsumen. Hal tersebut karena masyarakat lebih menginginkan daging yang segar.

"Pembeli di sini enggak suka daging dari Australia itu, karena kan enggak fresh, takut ada pengawetnya lah, jadi orang juga lebih milih daging yang lokal saja," lanjutnya.

Selain masalah itu, lanjut Soleh, daging beku tersebut cenderung akan menyusut karena dipasok dalam bentuk beku, sehingga setelah lama beratnya akan berkurang.

"Itu katanya yang awalnya 1 kg kalau susut bisa jadi cuma 7 ons, itu kan turun banget. Kalau daging lokal yang baru dipotong kan enggak. Kalau direbus daging beku itu lebih keras, kalau daging segar kan empuk," katanya. (Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya