Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang menangani seorang bayi yang menderita kelainan tak memiliki anus dan berkelamin ganda, Umi Luthfiana Halim, yang berusia tiga bulan.
"Dia (Umi, red.) lahir prematur. Baru tujuh bulan kurang satu hari sudah lahir dan ternyata memiliki kelainan kelamin dan anus," kata Nur Isyaroh (36), ibunda bayi di RSUP dr Kariadi Semarang.
Umi merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang karena tak memiliki anus dan berkelamin ganda. Putri pasangan Nur dan Ruswanto (40) itu dirawat di RSUP dr Kariadi sejak 23 hari lalu.
Menurut Nur, putrinya yang lahir di RSUD Kota Semarang atau RSUD Ketileng itu sebelumnya menjalani perawatan di Ruang Bedah Kelas III RSUP dr Kariadi, tetapi kemudian dipindah perawatannya ke Ruang Perawatan Anak.
"Umi sudah menjalani tes kromosom dan sebagainya untuk menentukan jenis kelamin, hasilnya anak kami berkelamin perempuan. Sementara ini, tim dokter sedang fokus untuk pembentukan saluran urine," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (25/7/2013).
Warga RT 04/RW 01 Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Demak itu hingga kini masih menunggu kepastian pelaksanaan operasi putrinya, mengingat Umi juga mengalami kelainan tak memiliki lubang anus (Atresia ani).
Ia mengaku pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sehingga untuk biaya perawatan anaknya tersebut ditanggung oleh pemerintah, sementara untuk biaya operasi akan dibantu biaya sebesar Rp7 juta dari Jamkesda.
"Namun, ketika saya bertanya pada dokter biaya operasi diperkirakan sampai Rp20 jutaan sehingga saya hanya bisa pasrah. Berharap ada orang yang bersedia membantu," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci itu.
Di sisi lain, Nur mengaku masih harus menanggung biaya sekolah untuk dua anaknya yang masih SMA dan SD, serta anak ketiganya masih berusia 2,5 tahun. Sementara, suaminya kesehariannya hanya bekerja sebagai petani.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang dokter Darwito membenarkan saat ini masih menangani Nur yang menderita "Atresia ani" serta memiliki kelainan kelamin ganda.
"Kelainan yang dideritanya sejak lahir. Sementara ini, tim dokter sudah membuatkan saluran anus di samping perut. Nanti kalau kondisinya sudah normal akan dioperasi. Masalah biaya, RS pasti ikut membantu," katanya.
"Dia (Umi, red.) lahir prematur. Baru tujuh bulan kurang satu hari sudah lahir dan ternyata memiliki kelainan kelamin dan anus," kata Nur Isyaroh (36), ibunda bayi di RSUP dr Kariadi Semarang.
Umi merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang karena tak memiliki anus dan berkelamin ganda. Putri pasangan Nur dan Ruswanto (40) itu dirawat di RSUP dr Kariadi sejak 23 hari lalu.
Menurut Nur, putrinya yang lahir di RSUD Kota Semarang atau RSUD Ketileng itu sebelumnya menjalani perawatan di Ruang Bedah Kelas III RSUP dr Kariadi, tetapi kemudian dipindah perawatannya ke Ruang Perawatan Anak.
"Umi sudah menjalani tes kromosom dan sebagainya untuk menentukan jenis kelamin, hasilnya anak kami berkelamin perempuan. Sementara ini, tim dokter sedang fokus untuk pembentukan saluran urine," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (25/7/2013).
Warga RT 04/RW 01 Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Demak itu hingga kini masih menunggu kepastian pelaksanaan operasi putrinya, mengingat Umi juga mengalami kelainan tak memiliki lubang anus (Atresia ani).
Ia mengaku pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sehingga untuk biaya perawatan anaknya tersebut ditanggung oleh pemerintah, sementara untuk biaya operasi akan dibantu biaya sebesar Rp7 juta dari Jamkesda.
"Namun, ketika saya bertanya pada dokter biaya operasi diperkirakan sampai Rp20 jutaan sehingga saya hanya bisa pasrah. Berharap ada orang yang bersedia membantu," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci itu.
Di sisi lain, Nur mengaku masih harus menanggung biaya sekolah untuk dua anaknya yang masih SMA dan SD, serta anak ketiganya masih berusia 2,5 tahun. Sementara, suaminya kesehariannya hanya bekerja sebagai petani.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang dokter Darwito membenarkan saat ini masih menangani Nur yang menderita "Atresia ani" serta memiliki kelainan kelamin ganda.
"Kelainan yang dideritanya sejak lahir. Sementara ini, tim dokter sudah membuatkan saluran anus di samping perut. Nanti kalau kondisinya sudah normal akan dioperasi. Masalah biaya, RS pasti ikut membantu," katanya.