Badan Pengawas Obat dan Makanan Yogyakarta menemukan buah mengandung formalin yang dijual di pasar tradisional dan kios buah di Kota Wates, Kabupaten Kulon Progo.
Awalnya, BPOM Yogyakarta mendapatkan informasi jika buah yang beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta mengandung formalin. Lembaga ini kemudian turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (26/7/2013) pagi, petugas mengambil beberapa sampel buah secara acak untuk diuji. Buah dipotong kecil-kecil lalu dilarutkan dengan cairan khusus. Tak berselang lama, larutan berubah warna menjadi merah keungunan dengan kadar tinggi formalin.
Dari 10 buah yang diuji, mayoritas menunjukkan adanya lapisan tipis formalin di kulit buah yang fungsinya untuk menjaga buah tetap segar hingga tempat pengiriman terakhir.
Sample buah lalu dibawa petugas dan dites kembali ke Laboratorium Kampus Universitas Gajah Mada untuk memastikan kadar formalin yang terkandung di lapisan luar dan dalam buah impor.
"Dalam bulan Ramadan kita memang selalu melakukan pengawasan. Sedangkan hasilnya, antarkabupaten pasti berbeda," ujar Martini Lastianingsih, tim pengawas dari BPOM Yogyakarta.
Buah yang positif mengandung formalin yaitu buah anggur merah asal Australia dan apel merah asal Amerika Serikat. Semuanya di atas ambang normal. Para pedagang mendapatkan peringatan dari petugas untuk mengembalikan buah ke distributor masing-masing.
Sementara keluhan masyarakat Jombang, Jawa Timur, dengan maraknya bahan pengawet untuk makanan dan jajanan pembuka puasa membuat BPOM Jatim dan Dinas Kesehatan Jombang mengambil sampel pada pasar Ramadan.
Sejumlah produk pangan yang didapat dari titik pengambilan sampel diuji cepat. Hasil uji cepat ternyata produk pangan di Jombang masih mengandung bahan tambahan terlarang bagi pangan.
Seperti pada produk kerupuk ditemukan kandungan bahan pewarna sintetis yang biasa digunakan mewarnai tekstil, yakni Rhodamin-B.
Hasil pengambilan sampel dan uji laboraturium yang bekerja sama dengan BPOM untuk meneliti produk pangan, nantinya akan digunakan sebagai dasar pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat. (Ado)
Awalnya, BPOM Yogyakarta mendapatkan informasi jika buah yang beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta mengandung formalin. Lembaga ini kemudian turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (26/7/2013) pagi, petugas mengambil beberapa sampel buah secara acak untuk diuji. Buah dipotong kecil-kecil lalu dilarutkan dengan cairan khusus. Tak berselang lama, larutan berubah warna menjadi merah keungunan dengan kadar tinggi formalin.
Dari 10 buah yang diuji, mayoritas menunjukkan adanya lapisan tipis formalin di kulit buah yang fungsinya untuk menjaga buah tetap segar hingga tempat pengiriman terakhir.
Sample buah lalu dibawa petugas dan dites kembali ke Laboratorium Kampus Universitas Gajah Mada untuk memastikan kadar formalin yang terkandung di lapisan luar dan dalam buah impor.
"Dalam bulan Ramadan kita memang selalu melakukan pengawasan. Sedangkan hasilnya, antarkabupaten pasti berbeda," ujar Martini Lastianingsih, tim pengawas dari BPOM Yogyakarta.
Buah yang positif mengandung formalin yaitu buah anggur merah asal Australia dan apel merah asal Amerika Serikat. Semuanya di atas ambang normal. Para pedagang mendapatkan peringatan dari petugas untuk mengembalikan buah ke distributor masing-masing.
Sementara keluhan masyarakat Jombang, Jawa Timur, dengan maraknya bahan pengawet untuk makanan dan jajanan pembuka puasa membuat BPOM Jatim dan Dinas Kesehatan Jombang mengambil sampel pada pasar Ramadan.
Sejumlah produk pangan yang didapat dari titik pengambilan sampel diuji cepat. Hasil uji cepat ternyata produk pangan di Jombang masih mengandung bahan tambahan terlarang bagi pangan.
Seperti pada produk kerupuk ditemukan kandungan bahan pewarna sintetis yang biasa digunakan mewarnai tekstil, yakni Rhodamin-B.
Hasil pengambilan sampel dan uji laboraturium yang bekerja sama dengan BPOM untuk meneliti produk pangan, nantinya akan digunakan sebagai dasar pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat. (Ado)