Citizen6, Aceh: Kurang lebih tiga pekan paska gempa melanda bagian tengah wilayah Propinsi Aceh tepatnya pada awal Juli yang menimbulkan banyak kerusakan dan menyisahkan runtuhan. Tumpukan puing-puing dari rumah warga termasuk bangunan milik umum masih tampak jelas. Kendati demikian warga mulai beraktifitas kembali seakan tidak ingin larut dalam suasana duka.
Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh warga Dusun Ratawali, Desa Kute Panang, Aceh Tengah, ketika ingin membangun Sekolah Darurat Madrasah Ibtidaiyah. Sejak PKPU menyampaikan rencana pembangunan sekolah tersebut sambutan positif tidak hanya oleh pihak sekolah dan kepala Desa namun semua warga desa ini.
Kesepakatan dicapai mulai penentuan lokasi pembangunan, dukungan tenaga maupun material bahan bangunan. Sehingga ketika pendirian awal tiang bangunan semua pihak hadir dan terlibat langsung seakan tak ingin ketinggalan.
Suasana kebersamaan warga, pihak sekolah dan relawan PKPU ini berlanjut pada malam harinya. Presiden Direktur PKPU Agung Notowiguno dalam sambutannya pada ramah tamah peluncuran program pemulihan Aceh paska gempa mengungkapkan, partisipasi warga dalam setiap tahap program sangat penting. Pemulihan paska gempa sebaiknya tidak hanya melihat satu sisi program saja. "Untuk mempercepat proses pemulihan PKPU bersama warga tidak sekedar membangun sekolah, namun sejak awal gempa terjadi relawan sudah hadir disini. Demikian juga untuk program pemulihan, PKPU akan terus mendukung tahap-tahap selanjutnya," pungkasnya.
Adapun penyampaian ucapan terima kasih juga diungkapkan oleh kepala Desa Ratawali dan kepala Sekolah Madrasah Ibtidiyah. Ditengah ketidakpastian aktivitas belajar mengajar, siswa, dan sekolah akan sangat terbantu dengan hadirnya sekolah darurat ini. Perlu diketahui, kerusakan sekolah yang terdapat di Panang Aceh Tengah akibat gempa terdiri dari 9 unit bangunan Sekolah Dasar, 3 unit SMP, 1 unit SMU dan puluhan bangunan kegiatan belajar lainnya.(Kismo/YSH)
Kismo adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com
Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh warga Dusun Ratawali, Desa Kute Panang, Aceh Tengah, ketika ingin membangun Sekolah Darurat Madrasah Ibtidaiyah. Sejak PKPU menyampaikan rencana pembangunan sekolah tersebut sambutan positif tidak hanya oleh pihak sekolah dan kepala Desa namun semua warga desa ini.
Kesepakatan dicapai mulai penentuan lokasi pembangunan, dukungan tenaga maupun material bahan bangunan. Sehingga ketika pendirian awal tiang bangunan semua pihak hadir dan terlibat langsung seakan tak ingin ketinggalan.
Suasana kebersamaan warga, pihak sekolah dan relawan PKPU ini berlanjut pada malam harinya. Presiden Direktur PKPU Agung Notowiguno dalam sambutannya pada ramah tamah peluncuran program pemulihan Aceh paska gempa mengungkapkan, partisipasi warga dalam setiap tahap program sangat penting. Pemulihan paska gempa sebaiknya tidak hanya melihat satu sisi program saja. "Untuk mempercepat proses pemulihan PKPU bersama warga tidak sekedar membangun sekolah, namun sejak awal gempa terjadi relawan sudah hadir disini. Demikian juga untuk program pemulihan, PKPU akan terus mendukung tahap-tahap selanjutnya," pungkasnya.
Adapun penyampaian ucapan terima kasih juga diungkapkan oleh kepala Desa Ratawali dan kepala Sekolah Madrasah Ibtidiyah. Ditengah ketidakpastian aktivitas belajar mengajar, siswa, dan sekolah akan sangat terbantu dengan hadirnya sekolah darurat ini. Perlu diketahui, kerusakan sekolah yang terdapat di Panang Aceh Tengah akibat gempa terdiri dari 9 unit bangunan Sekolah Dasar, 3 unit SMP, 1 unit SMU dan puluhan bangunan kegiatan belajar lainnya.(Kismo/YSH)
Kismo adalah pewarta berita
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com