Ancaman Cyber Makin Bahaya, Korban Phishing Melonjak 87%

Jumlah pengguna Internet yang menjadi korban serangan phishing dalam 12 bulan terakhir meningkat dari 19,9 juta pengguna menjadi 37,3 juta.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 26 Jul 2013, 14:11 WIB

Ancaman cyber semakin menjamur. Selain virus atau malware, ancaman phishing juga terus mengintai pengguna Internet di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahkan ancamannya telah menyebar ke perangkat mobile.

Pada kuartal pertama 2013 saja, tercatat ada 22.750 modifikasi baru program berbahaya (malware) yang menyasar perangkat mobile. Jumlah ini hampir setengah dari total jumlah modifikasi pada tahun 2012 yang tercatat mencapai 40. 059 modifikasi.

Laporan terbaru Kaspersky Lab menyatakan jumlah pengguna Internet yang menjadi korban serangan phishing dalam 12 bulan terakhir pun meningkat dari 19,9 juta pengguna menjadi 37,3 juta pengguna, melonjak 87%.

Facebook, Yahoo, Google, dan Amazon adalah situs-situs yang paling sering digunakan penjahat cyber untuk mengelabui pengguna Internet. Survei yang dilakukan pada bulan Juni 2013 ini menunjukkan bahwa phishing, yang awalnya hanya bagian dari spam, kini telah menjelma menjadi ancaman cyber tersendiri dan tumbuh dengan pesat.

"Para penjahat cyber semakin pandai memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan aksi mereka. Rata-rata pengguna smartphone juga mengakses Internet melalui perangkat yang mereka miliki. Ini semakin memperbesar peluang penjahat cyber untuk menginfeksi perangkat pengguna," ujar Dony Koesmandarin, Business Development Manager Kaspersky Lab Asia Tenggara untuk wilayah Indonesia melalui keterangan tertulis.

Karena itulah para pengguna perangkat mobile diimbau untuk selalu melindungi perangkat mereka dengan solusi keamanan yang andal.

Kompetisi

Kaspersky Lab juga mengedukasi publik mengenai masalah keamanan IT. Salah satunya melalui kompetisi global mengenai keamanan IT, CyberSecurity for the Next Generation. Kompetisi ini dibuat untuk mencari, mendukung, dan mengedukasi bakat-bakat muda di seluruh dunia yang ingin berkarir di bidang keamanan IT. 

Tahun ini, juara pertama CyberSecurity for the Next Generation diraih oleh mahasiswa Indonesia, yaitu Firman Azhari dari ITB. Papernya yang berjudul "Detection of Security Vulnerability in Indonesian Near Field Communication (NFC) Applications" (Pendeteksian Kerentanan Keamanan pada aplikasi Near Field Communication di Indonesia), yang membahas perlindungan untuk pembayaran elektronik (e-payment) dan data identitas elektronik (e-identity) berhasil mencuri perhatian juri.

Ia berhasil mengalahkan 13 pemenang regional lainnya dari 10 negara, baik dari kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Rusia dan keluar sebagai juara tingkat dunia CyberSecurity for the Next Generation 2013. (dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya