Dua korban dukun pengganda uang di lereng Gunung Sumbing, Magelang, hingga kini belum diketahui identitasnya. Namun, seorang korban yang merupakan dosen Universitas Diponegoro, Yulanda Rifan, telah dimakamkan, Sabtu siang kemarin.
Liputan 6 SCTV, Minggu (28/7/2013) memberitakan, jenazah Yulanda yang juga anak Guru Besar Undip Profesor Barda Nawawi ini dimakamkan setelah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang.
Jenazah Yulanda disalatkan di masjid tak jauh dari rumah duka. Jenazah Yulanda dimakamkan di Taman Pemakaman Keluarga Undip di Tembalang, Semarang.
Isak tangis keluarga tidak terbendenung saat mengantar jenazah dosen arsitektur Undip ini ke peristirahatan terakhir. Putra Guru Besar Fakultas Hukum Undip ini dilaporkan menghilang sejak 8 Juli.
Pria 37 tahun ini raib setelah menemui Muhyaroh, dukun pengganda uang, di lereng Gunung Sumbing. Sebelum tewas jatuh ke jurang saat berupaya kabur dari polisi, sang dukun mengakui menghabisi korban dan dua orang lain yang hingga kini belum teridentifikasi. (Eks)
Liputan 6 SCTV, Minggu (28/7/2013) memberitakan, jenazah Yulanda yang juga anak Guru Besar Undip Profesor Barda Nawawi ini dimakamkan setelah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang.
Jenazah Yulanda disalatkan di masjid tak jauh dari rumah duka. Jenazah Yulanda dimakamkan di Taman Pemakaman Keluarga Undip di Tembalang, Semarang.
Isak tangis keluarga tidak terbendenung saat mengantar jenazah dosen arsitektur Undip ini ke peristirahatan terakhir. Putra Guru Besar Fakultas Hukum Undip ini dilaporkan menghilang sejak 8 Juli.
Pria 37 tahun ini raib setelah menemui Muhyaroh, dukun pengganda uang, di lereng Gunung Sumbing. Sebelum tewas jatuh ke jurang saat berupaya kabur dari polisi, sang dukun mengakui menghabisi korban dan dua orang lain yang hingga kini belum teridentifikasi. (Eks)
