Sejak namanya dikenal sebagai istri Fathanah, tersangka kasus korupsi daging sapi, Sefti Sanustika semakin berkibar di dunia entertain. Setelah sebelumnya merilis album dangdut berjudul Papa Kini Sendiri (PKS), Sefti kini juga bakal bermain film layar lebar.
Film perdana yang dibintangi Sefti kabarnya berjudul Tidjan Sang Laskar. Dalam film yang diproduseri Ade M Nur Ngudu melalui rumah produksi Putra Tidore Produksi itu, Sefti menjadi bintang utamanya.
"Film Tidjan sang Laskar sedang dalam proses. Diperkirakan akhir tahun ini siap diproduksi. Minta doanya saja agar segalanya lancar," kata Sefti, dalam acara buka puasa Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) bersama 1000 anak yatim piatu, di Jakarta, Sabtu (27/7/2013).
Ketika ditanya lebih jauh soal film itu, Sefti enggan bicara banyak. Wanita berkerudung ini lebih tertarik membicarakan acara buka puasa bersama anak yatim yang diselenggarakan Front Pemuda Muslim Maluku.
"Saya menyambut baik acara seperti ini. Dan secara kebetulan saya juga terlibat kerjasama untuk produksi film milik Pak Ade," jelas Septi.
Dalam acara yang diselenggarakan di kantor DPP FPMM, kawasan Kalimalang Jakarta Timur itu, FPMM juga menyantuni ke-1000 anak yatim tersebut.
"Ini acara rutin yang kami adakan tiap bulan suci Ramadhan. Sebab dengan berbagi dengan anak yatim, kita ingin mengajak mereka turut berbahagia menyambut hari kemenangan," ujar Ketua FPMM Jakarta Timur, Ade M Nur Ngudu di sela-sela acara.
Ade berharap, dengan acara seperti itu pihaknya ingin membuktikan bahwa masyarakat Maluku atau Maluku Utara tidak selalu identik dengan kekerasan.
"Selama ini orang selalu memandang kami sebelah mata. Selalu memvonis dengan kekerasan. Nah acara ini membuktikan bahwa kita tak seperti yang selama ini dituduhkan," kata pria kelahiran Tidore Maluku Utara ini.(Fei/Adt)
Film perdana yang dibintangi Sefti kabarnya berjudul Tidjan Sang Laskar. Dalam film yang diproduseri Ade M Nur Ngudu melalui rumah produksi Putra Tidore Produksi itu, Sefti menjadi bintang utamanya.
"Film Tidjan sang Laskar sedang dalam proses. Diperkirakan akhir tahun ini siap diproduksi. Minta doanya saja agar segalanya lancar," kata Sefti, dalam acara buka puasa Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) bersama 1000 anak yatim piatu, di Jakarta, Sabtu (27/7/2013).
Ketika ditanya lebih jauh soal film itu, Sefti enggan bicara banyak. Wanita berkerudung ini lebih tertarik membicarakan acara buka puasa bersama anak yatim yang diselenggarakan Front Pemuda Muslim Maluku.
"Saya menyambut baik acara seperti ini. Dan secara kebetulan saya juga terlibat kerjasama untuk produksi film milik Pak Ade," jelas Septi.
Dalam acara yang diselenggarakan di kantor DPP FPMM, kawasan Kalimalang Jakarta Timur itu, FPMM juga menyantuni ke-1000 anak yatim tersebut.
"Ini acara rutin yang kami adakan tiap bulan suci Ramadhan. Sebab dengan berbagi dengan anak yatim, kita ingin mengajak mereka turut berbahagia menyambut hari kemenangan," ujar Ketua FPMM Jakarta Timur, Ade M Nur Ngudu di sela-sela acara.
Ade berharap, dengan acara seperti itu pihaknya ingin membuktikan bahwa masyarakat Maluku atau Maluku Utara tidak selalu identik dengan kekerasan.
"Selama ini orang selalu memandang kami sebelah mata. Selalu memvonis dengan kekerasan. Nah acara ini membuktikan bahwa kita tak seperti yang selama ini dituduhkan," kata pria kelahiran Tidore Maluku Utara ini.(Fei/Adt)
