Ketua Majelis Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengakui tertarik mengikuti konvensi Partai Demokrat untuk menjaring capres yang akan diusung pada Pemilu 2014 mendatang.
Meski begitu, Yusril mengajukan 1 syarat. Yaitu Demokrat hendaknya mengubah peraturan yang mengharuskan peserta konvensi untuk non- aktif dari aktivitas partai asalnya. Hal itu tidak bisa ia lakukan lantaran akan berdampak pada partainya.
"Non-aktif itu kan tidak ikut konvensi, kalau menang harus keluar dari partai sendiri. Kalau konvensi baru dilaksanakan bulan September, lalu saya non-aktif sampai pemilu, partai saya sendiri kan akan berantakan. Saya ingin itu dihilangkan saja," ujar Yusril dalam acara buka bersama di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2013).
Yusril menambahkan, peraturan itu yang membuat sejumlah tokoh keberatan mengikuti ajang konvensi tersebut. Untuk itu, hal tersebut hendaknya bisa menjadi pertimbangan Partai Demokrat untuk mengubah peraturan itu.
"Saya sudah nyatakan keberatan saya itu, dan Pak Mahfud juga menyampaikan keberatan yang sama. Jadi harusnya ada perbaikan," ucap dia.
Yusril sebelumnya bercerita, dirinya pernah ditawari SBY ikut konvensi. Meski begitu, Yusril hanya menjawab masih pikir-pikir sebelum memutuskan ikut Konvensi tersebut.
"Kata Pak SBY saat itu, sebaiknya Yusril ikut konvensi PD. Tapi dia sambil ketawa-ketawa (SBY), nanti lawannya Dahlan Iskan, Irman Gusman, saya bilang nanti saya pikir dulu. Kemudian kemarin Pak Jero Wacik telepon, dia disuruh untuk menanyakan tawaran SBY. Saya bilang masih mikir-mikir. Saya bilang gitu," ungkap Yusril saat komunikasi dengan Jero Wacik.
Menurut Yusril, persyaratan agar peserta konvensi meninggalkan partai asalnya itu adalah peraturan aneh dan tak adil. "Ya konvensi di Partai Demokrat itu kan tidak fair (adil). Orang ditawari suruh ikut, tapi syaratnya harus keluar dari partainya, ya bagaimana," ucap Yusril di kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu 17 Juli.
"Saya kira tidak ada orang dari partai yang mau ikut konvensi Demokrat, kecuali dia mau jadi penghianat di partainya sendiri, kan itu tidak fair," imbuhnya.
Yusril menyatakan, dirinya mau meninggalkan partai yang dideklarasikan 15 tahun silam dengan syarat dia langsung duduk pada pucuk pimpinan Partai Demokrat.
"Saya tidak mau jadi kader biasa, kecuali jadi ketua umum atau ketua dewan pembina," ucap Yusril.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan sejauh ini sudah ada 10 tokoh yang mau mengikuti konvensi Demokrat yang akan berjalan semi terbuka. Diantara 10 tokoh itu, lanjut Jero, ada 2 yang berasal dari partai lain.
Meski begitu, Yusril mengajukan 1 syarat. Yaitu Demokrat hendaknya mengubah peraturan yang mengharuskan peserta konvensi untuk non- aktif dari aktivitas partai asalnya. Hal itu tidak bisa ia lakukan lantaran akan berdampak pada partainya.
"Non-aktif itu kan tidak ikut konvensi, kalau menang harus keluar dari partai sendiri. Kalau konvensi baru dilaksanakan bulan September, lalu saya non-aktif sampai pemilu, partai saya sendiri kan akan berantakan. Saya ingin itu dihilangkan saja," ujar Yusril dalam acara buka bersama di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (28/7/2013).
Yusril menambahkan, peraturan itu yang membuat sejumlah tokoh keberatan mengikuti ajang konvensi tersebut. Untuk itu, hal tersebut hendaknya bisa menjadi pertimbangan Partai Demokrat untuk mengubah peraturan itu.
"Saya sudah nyatakan keberatan saya itu, dan Pak Mahfud juga menyampaikan keberatan yang sama. Jadi harusnya ada perbaikan," ucap dia.
Yusril sebelumnya bercerita, dirinya pernah ditawari SBY ikut konvensi. Meski begitu, Yusril hanya menjawab masih pikir-pikir sebelum memutuskan ikut Konvensi tersebut.
"Kata Pak SBY saat itu, sebaiknya Yusril ikut konvensi PD. Tapi dia sambil ketawa-ketawa (SBY), nanti lawannya Dahlan Iskan, Irman Gusman, saya bilang nanti saya pikir dulu. Kemudian kemarin Pak Jero Wacik telepon, dia disuruh untuk menanyakan tawaran SBY. Saya bilang masih mikir-mikir. Saya bilang gitu," ungkap Yusril saat komunikasi dengan Jero Wacik.
Menurut Yusril, persyaratan agar peserta konvensi meninggalkan partai asalnya itu adalah peraturan aneh dan tak adil. "Ya konvensi di Partai Demokrat itu kan tidak fair (adil). Orang ditawari suruh ikut, tapi syaratnya harus keluar dari partainya, ya bagaimana," ucap Yusril di kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu 17 Juli.
"Saya kira tidak ada orang dari partai yang mau ikut konvensi Demokrat, kecuali dia mau jadi penghianat di partainya sendiri, kan itu tidak fair," imbuhnya.
Yusril menyatakan, dirinya mau meninggalkan partai yang dideklarasikan 15 tahun silam dengan syarat dia langsung duduk pada pucuk pimpinan Partai Demokrat.
"Saya tidak mau jadi kader biasa, kecuali jadi ketua umum atau ketua dewan pembina," ucap Yusril.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan sejauh ini sudah ada 10 tokoh yang mau mengikuti konvensi Demokrat yang akan berjalan semi terbuka. Diantara 10 tokoh itu, lanjut Jero, ada 2 yang berasal dari partai lain.